kabargresik.com –
Riko Ginanjar Utomo (22) saksi yang pertama melihat kejadian menceritakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 00. 30 WIb. Saat itu, api berasal dari salah satu titik warung. Api dengan sekejap membumbung tinggi dan menyambar ke bagian bangunan semi permanen tersebut hingga ke halaman parkir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“ Saya waktu itu jaga warung kopi. Tiba-tiba banyak asap, trus saya cari ternyata api menyambar cepat. Kemudian saya berteriak minta tolong kepada warga sekitar,” ungkapnya
atas kejadin itu, Riko mengaku syok. Dia tidak sempat menyelamatkan barang yang berada diwarungnya.” Api cepat membesar. Tidak sampai satu jam, bangunannya hangus semua,” tambahnya.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Adam Purbantoro saat dikonfirmasi membenarkan kejadian. Dia mengungkapkan, pihaknya telah melakukan investigasi dan menduga, kebakaran itu berasal diduga dari percikan api tabung elpiji milik salah satu pemilik warung (kios) “ Kita masih tetap lakukan investigasi penyebab dari penyebab kebakaran,” ungkap Adam
Saksi yang tidak mau disebut namanya menceritakan, 15 menit setelah kejadian mobil Pemadaman Kebakaran (Damkar) milik PT Karunia Alam Segar sebenarnya sudah berada di lokasi, tapi berhubung belum ada pihak kepolisian, dan listrik yang belum dipadamkan pihak mobil pemadam tersebut tidak berani menyemprotkan air.
“ Ada Damkar milik Mie Sedap ( PT Karunia Alam Segar) tapi belum berani menyemprotkan air, mungkin takut nanti malah menjalar ke tempat yang lain, soalnya saat kejadian listrik masih belum dipadamkan,” ungkapnya.
Akibat dari kejadin tersebut, , kerugian ditaksir mencapai milyaran rupiah, dihitung dari sepeda motor yang terbakar, perabotan warung, serta nilai bangunan. belum lagi akibat dari kejadian itu, pemilik warung tidak bisa berjualan lagi.
Sementara itu dari pantuan, Jalan raya disekitar Kejadian Perkara (TKP) pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, (21/12/2017), sesudah kejadian mengalami kemacetan cukup panjang. Hal itu disebabkan, banyak pengendara yang berhenti melihat puing-puing. Untuk mengurai kemacetan petugas diturunkan untuk mengurai kemacetan.(tik)