kabargresik.com Kurasi seni bukan sekadar memilih karya untuk dipamerkan. Lebih dari itu, proses ini melibatkan penyusunan narasi yang mampu menghubungkan gagasan di balik karya dengan pengalaman pengunjung. Dalam rangkaian pameran The Jumping City, Yayasan Gang Sebelah menggelar Curator Talk bertajuk “Bedah Dapur Kuratorial”, mengupas lebih dalam tentang peran kurator dalam penyelenggaraan pameran.
Peran Kurator dalam Pameran Seni
Acara ini menghadirkan dua kurator, Hidayatun Nikmah dan Ayos Purwoaji, dengan moderator Gata Mahardika. Bertempat di Sualoka.Hub, Kampung Kemasan, Gresik, diskusi ini membahas bagaimana pemilihan tema, karya, serta narasi kuratorial dapat memperkaya makna pameran.
Menurut Hidayatun Nikmah, tugas seorang kurator tidak hanya menyeleksi karya, tetapi juga membangun konteks yang dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Dalam The Jumping City, ia mempertimbangkan perspektif gender dalam membaca karya-karya yang dipamerkan.
“Pemilihan karya Mas Anhar dan Mang Suef dalam pameran ini bukan kebetulan. Keduanya memiliki keterkaitan dengan seni Damar Kurung, yang menjadi bagian dari warisan budaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa banyak karya seni masih didominasi perspektif maskulin, sehingga kehadiran kurator perempuan dapat membuka ruang interpretasi yang lebih luas dan seimbang.
Pendekatan Kurator dan Seniman
Dalam diskusi, Ayos Purwoaji menekankan bahwa hubungan erat antara kurator dan seniman berperan penting dalam membangun pameran yang bermakna.
“Hidayatun Nikmah mampu menggali makna di balik karya, membangun komunikasi intens dengan para seniman, dan menyusun narasi kuratorial yang lebih kuat,” jelasnya.
Sebelum sesi diskusi, peserta diajak untuk mengenang Masmundari melalui pemutaran film arsip dari Museum Mbah Masmundari. Film ini memberikan wawasan tentang perjalanan seni Damar Kurung, yang menjadi inspirasi dalam pameran The Jumping City.
Antusiasme Peserta dalam Bedah Kuratorial
Acara ini mendapat respons positif dari peserta. Salah satunya, Angga, mengungkapkan ketertarikannya terhadap seni setelah mengikuti diskusi ini.
“Saya senang bisa ikut acara ini. Selain mendapat wawasan tentang Masmundari, saya juga lebih memahami bagaimana Damar Kurung diaplikasikan dalam seni,” ujarnya.
Dengan adanya Curator Talk ini, diharapkan publik semakin memahami peran kurator dalam menyajikan pameran yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki pesan yang kuat.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Akhmad Sutikhon