Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) terus mendorong perkembangan pendidikan di Pulau Bawean melalui Program Bawean Rintisan Pulau Pendidikan. Program ini merupakan salah satu upaya nyata dalam mewujudkan Nawakarsa Gresik Cerdas yang diusung oleh Bupati dan Wakil Bupati Gresik.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan bahwa program ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan kapasitas pendidikan dan ekonomi masyarakat di Pulau Bawean. Kolaborasi dengan universitas-universitas di Gresik menjadi kunci dalam pengembangan pendidikan di pulau tersebut.
“Program Bawean Rintisan Pulau Pendidikan ini merupakan embrio awal dalam pengembangan pendidikan di Pulau Bawean melalui kolaborasi dengan universitas-universitas di Gresik,” ujar Bupati saat meluncurkan program ini di Alun-alun Sangkapura, Rabu (12/07).
Sebelumnya, program ini telah dimulai dengan kegiatan English Camp di Ponpes MBI Mambaul Falah, Sukaoneng, Kecamatan Tambak, Bawean. Kegiatan ini melibatkan 42 siswa SMP Negeri dan Swasta dari daratan serta 42 siswa SMP di Bawean. Selama 14 hari, mereka mendapatkan pembelajaran bahasa Inggris dan pendidikan karakter yang dibimbing oleh 15 pendamping dari Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) serta pengajar dari guru dan pengasuh pondok setempat.
Pelaksanaan kegiatan ini dirancang selama liburan semester. Gus Yani, sapaan akrab Bupati, menjelaskan bahwa hal ini bertujuan untuk memberikan liburan yang berkualitas dengan tidak hanya mengandalkan gadget, tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan belajar sambil mengenal pesantren.
“Kami yakin bahwa peserta English Camp akan membawa manfaat besar pulang ke Pulau Bawean, baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun budaya. Kami berharap mereka dapat menjadi influencer yang memperkenalkan Bawean ke seluruh dunia,” ujar Gus Yani.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Haryanto, menjelaskan bahwa tujuan program ini adalah untuk mendorong perkembangan pendidikan di Pulau Bawean agar lebih maju daripada daerah lain. Untuk itu, Dispendik telah bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Gresik untuk mendukung kesuksesan program ini.
“Kami saat ini bekerja sama dengan UMG dalam pelaksanaan English Camp. Kami berharap Bawean dapat menjadi pusat pendidikan seperti Pare di Gresik. Selain itu, kami juga akan bekerja sama dengan UISI untuk menyelenggarakan pelatihan intensif pengolahan dan pengawetan ikan, serta Universitas Qomaruddin yang akan membantu dalam digitalisasi desa dengan Gresik Satu Data,” papar Kadis Haryanto.
Dia menambahkan bahwa semua program tersebut akan diselesaikan pada tahun 2023 ini, dan akan dievaluasi serta disempurnakan pada tahun-tahun berikutnya dalam Program Rintisan Pendidikan Pulau Bawean.
Acara peluncuran Program Bawean Rintisan Pulau Pendidikan ini juga dihadiri oleh Ketua PCNU Bawean Muhammad Fauzi Rauf, Ketua LP Ma’arif NU Bawean Kyai Ali Subhan, Forkopimcam Sangkapura dan Tambak, serta tokoh masyarakat setempat. (Zi)