GRESIK, kabargresik.com – Ujian berat melanda warga Kecamatan Benjeng, Gresik, di awal Ramadan. Banjir setinggi hampir satu meter kembali menggenangi wilayah ini pada Sabtu (1/3/2025), merendam pemukiman dan tempat ibadah.
Beberapa masjid dan musala terendam banjir, termasuk Masjid At-Taqwa di Desa Kedungrukem dan Musala Al-Ittihad di Benjeng. Meskipun kondisi sulit, jemaah tetap berusaha melaksanakan salat tarawih, menerjang air yang menggenangi area masjid.
“Dalam seminggu, banjir sudah dua kali datang. Kali ini lebih besar dari sebelumnya,” ujar Sholikun, salah satu jemaah Musala Al-Ittihad. Ia menambahkan bahwa banjir kali ini lebih besar dibandingkan yang terjadi pada 25 Februari 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Masjid At-Taqwa Kedungrukem, kondisi serupa terjadi. Air menggenangi area sekitar masjid hingga setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa.
“Kami harus angkat sarung biar tidak basah. Ini sudah jadi langganan tiap tahun,” ungkap Totok, salah satu jemaah Masjid At-Taqwa.
Banjir ini disebabkan oleh luapan Kali Lamong setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Warga mengaku pasrah dengan kondisi ini karena banjir seperti ini bukan kali pertama mereka alami.
“Setiap hujan deras, pasti was-was. Air Kali Lamong sering meluap dan merendam rumah serta masjid,” ungkap Totok, warga Kedungrukem.
Wilayah Benjeng memang sudah bertahun-tahun menghadapi ancaman banjir, terutama di Desa Kedungrukem yang menjadi langganan genangan air akibat buruknya sistem drainase dan sedimentasi Kali Lamong. Meskipun upaya normalisasi sungai telah dilakukan, banjir masih menjadi ancaman tahunan yang sulit dihindari.
Menurut laporan dari pihak Kecamatan Benjeng, banjir yang terjadi pada 25 Februari 2025 telah menggenangi 11 desa dan merendam 3.388 rumah. Ketinggian air mencapai 70 cm di beberapa titik. Namun, banjir yang datang kembali di awal Ramadan ini lebih besar dan semakin mengganggu aktivitas warga, termasuk pelaksanaan ibadah.
Meskipun dihadapkan dengan cobaan berat, semangat warga untuk tetap beribadah di bulan suci Ramadan tidak surut. Dengan penuh kesabaran, mereka tetap datang ke masjid, menembus banjir untuk menunaikan salat tarawih.
“Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kesabaran kepada kita semua dalam menghadapi cobaan ini,” ujar salah satu warga saat ditemui di lokasi banjir.
Penulis : Maria Hanim
Editor : Tiko