Kabargresik_ Untuk memastikan kondisi banjir di Kecamatan Driyorejo dan Wringinanom, Pj. Bupati Gresik Dr. H. Akmal Boedianto bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Drs. Abu Hassan didampingi Kabag Humas Suyono dan dinas terkait langsung mendatangi desa yang terdampak banjir sore tadi, Kamis (11/2).
Menurut Camat Driyorejo, Sujarto, banjir disebabkan karena luapan kalimas, ditamabah lagi curah hujan tinggi sejak 2 hari terakhir. Banjir akibat luapan kalimas mulai memasuki pemukiman warga sekitar jam 04.00 dinihari.
“Air luapan kalimas mulai memasuki pemukiman warga sekitar pukul 04.00 dinihari tadi, dan saat ini terdapat 2.794 rumah warga di 6 desa yang terendam banjir. Desa yang terdampak tersebut adalah desa Bambe, Cangkir, Driyorejo, Krikilan, Sumput dan desa Kesamben. Dan sampai saat ini ketinggian air di pemukiman warga mencapai 30-40 cm,” kata Sujarto.
Dampak yang ditimbulkan akibat banjir di kecamatan Driyorejo yakni sejumlah sekolah terpaksa memulangkan murid-muridnya karena tidak bisa melangsungkan kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya itu, akses jalan untuk menuju ke dea tetangga juga lumpuh, sehingga menghambat aktifitas warga desa setempat.
Sementara itu Pj. Bupati Gresik Dr. H. Akmal Boedianto menyerukan kepada BPBD untuk segera melakukan penanganan terhadap warga yang menjadi korban banjir luapan air kalimas. “Karena yang terpenting saat ini adalah keselamatan warga yang saat ini rumahnya tenggelam akibat banjir, maka segera lakukan evakuasi,” pungkas Pj. Bupati Gresik Akmal Boedianto.
Khusus untuk membantu korban banjir, pemerintah Kabupaten Gresik memberikan sejumlah bantuan berupa sembako dan diterima secara langsung oleh kepala desa setempat.
Sementara itu Kepala BPBD Drs. Abu Hassan mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan mobil siaga bencana, perahu karet untuk evakuasi korban banjir. Dirinya juga mengatakan bahwa BPBD siap menyupplay kebutuhan untuk dapur umum di tempat evakuasi berupa bahan baku makanan untuk keperluan memasak. “Kami siap menyupplay bahan baku makanan, dan untuk dapur umum secepatnya akan kami koordinasikan dengan dengan pihak kecamatan atau desa terkait,” katanya.
Pemerintah akan terus berupaya untuk melakukan antisipasi dan pencegahan terhadap terjadinya banjir yang tiap tahun dialami oleh masyarakat Gresik terutama di bantaran aliran sungai. (Tik/K2)