Banjir tidak hanya menimbulkan kesedihan bagi masyarakat namun juga mampu menjadikan musibah menjadi ladang Amal. Hal ini yang dilakukan oleh 2 SMK di Cerme Gresik.
Aksi simpatik dilakukan dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Puluhan siswa SMK Muhammadiyah 3 Gresik dan SMK YPI Darussalam Cerme membantu para pengendara sepeda motor yang kendaraannya mogok akibat banjir di ruas jalan Raya Morowudi, Kecamatan Cerme.
Aksi simpatik sebagai bentuk tanggap darurat ini mereka lakukan dalam bentuk layanan service gratis kepada para pengguna jalan yang motornya mogok akibat banjir. Jalan Raya Morowudi sendiri oleh pemerintah setempat ditutup bagi semua kendaraan bermotor sejak Minggu (19/2/2023) karena luapan Kali Lamong yang juga merendam sebagian ruas jalan penghubung kecamatan Cerme, Menganti (Gresik) juga kecamatan Benowo, Surabaya dengan kecamatan Benjeng dan Balongpanggang, Gresik.
Namun, karena kebutuhan yang mendesak, sejumlah pengendara motor nekat menerobos banjir yang merendam ruas jalan Morowudi. Akibatnya, puluhan motor pun akhirnya mogok karena, banjir setinggi 30-40 centimeter itu membuat air masuk ke mesin kendaraan, hingga akhirnya macet atau mogok.
“ini merupakan ladang amal atau kepedulian sosial, karena memang banyak masyarakat pengguna jalan yang membutuhkan, anak-anak kami siapkan untuk membantu. Kami berikan layanan service gratis untuk sepeda motor yang mogok, hingga hidup Kembali,” ujar Hasan Abidin, Kepala SMK Muhamadiyah 3 Gresik yang berlokasi di Jalan Raya Morowudi, Cerme, Senin (20/2/2023) malam.
Sedikitnya 15 siswa disiagakan untuk melayani motor yang mogok hingga bisa hidup normal Kembali.
SMK Muhammadiyah 3 Cerme mendirikan 3 tenda yang dipergunakan sebagai tempat melakukan perbaikan motor yang mogok. Per tenda, bisa melayani 2 motor secara bersamaan.
Karena motor yang mogok mencapai puluhan kendaraan, pemilik motor harus bersabar antre dan secara bergantian mendapatkan layanan.
“Hingga malam ini anak-anak masih melayani service, karena sepeda motor yang mogok memang sangat banyak,” tambah Hasan.
Hasan menegaskan, pihaknya terus membuka layanan selama masih ada yang membutuhkan terkait banjir di jalan raya tersebut.
Namun ia berharap, bencana banjir itu secepatnya berakhir, sebab dampaknya memang cukup luas bagi masyarakat, tidak hanya pengguna jalan, tapi juga masyarakat secara umum yang rumah, pekarangan, dan sawah mereka juga terdampak banjir.
Hingga Senin (20/2/2023) pukul 20.00 sebanyak 35 motor yang semula mogok terlayani dan mesinnya hidup atau normal kembali.
Sebenarnya, masih banyak motor yang mestinya antre service, tetapi pihaknya menghentikan hingga pukul 20.00 WIB. Selain siswanya perlu istirahat, kondisi yang sudah malam tidak bisa maksimal karena faktor penerangan.
“Yang belum kami layani besok jika memang masih membutuhkan service gratis ini. Tadi anak-anak memulai membuka layanan service pukul 14.00, karena mesti menyiapkan tenda dulu,” kata Ahmad Hamidi Humas sekolah tersebut.
Selain SMK Muhammadiyah 3 Cerme, service gratis juga dilakukan puluhan siswa SMK Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darussalam Cerme. Lokasinya juga di Jalan Raya Morowudi, dikoordinatori Mujahidin, para siswa sekolah itu memberikan layanan gratis service motor yang mogok akibat terdampak banjir. Sejak pukul 07.00 mereka melayani puluhan motor yang antre. Para siswa yang terlibat dalam aksi sosial ini adalah kelas 10 dan 11 jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).
“Satu sepeda motor ditangani satu sampai dua siswa, bergantung tingkat kesulitannya. Alhamdulillah, semua motor yang mogok dan macet bisa hidup Kembali,” ujar Mujahidin seraya menambahkan, layanan service gratis itu dilakukan hingga pukul 12.00 WIB. (Tik)