kabargresik_ Senin 26 Oktober 2015 lalu, Presiden RI Joko Widodo bertemu Presiden Amerika Barack Obama dalam pertemuan tersebut, Joko Widodo juga merilis proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik. Gresik menjadi istimewa bagi Indonesia dan kawasan Asean karena aspek – aspek industri yang dibutuhkan semuanya terpenuhi.
Sebelum JIIPE berdiri di kecamatan Manyar, industri yang melibatkan modal asing sudah memadati kawasan industri di Gresik, selain di kawasan Industri Maspion (KIM), Kawasan Industri Gresik (KIG) maupun di wilayah Gresik selatan, seperti Driyorejo, wringinanom maupun Kedamaian.
Bupati Gresik periode 2000-20015 Sambari Halim Rudianto pernah mengatakan bahwa Kabupaten Gresik, merupakan daerah tujuan investasi yang tepat bagi para investor, karena didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Gresik meraih penghargaan bidang investasi dengan predikat terbaik ke tiga pada 2011, terbaik kedua pada 2012 dan terbaik pertama pada 2013 dengan realisasi investasi sebesar Rp17,7 triliun pada 2013,” kata Sambari Halim Rudianto.
Sambari mengatakan, sejak Januari 2014, terdapat 177 Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk ke Gresik dengan nilai Rp11 triliun.
Menurutnya, terdapat jalan tol yang menghubungkan Gresik dengan beberapa kota di Surabaya, untuk menunjang kegiatan industri dan perdagangan yang ada.
Selain itu, tambahnya, terdapat delapan pelabuhan untuk mendukung kegiatan industri melalui transportasi laut, yang akan ditambah jumlahnya dengan sebuah pelabuhan bertaraf internasional yaitu JIIPE.
Perkembangan proyek asing di Gresik 5 tahun terakhir mengalami naik turun. sepeti data yang terekam di Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kab Gresik diantaranya,
Pada tahun 2010 ada 11 proyek dengan investasi US$ 34.917.320.000 dengan tenaga kerja asing 1758 orang.
Pada tahun 2011 ada 8 proyek dengan investasi US$ 1.179.648.000 dengan tenaga kerja asing 394 orang.
Pada tahun 2012 ada 7 proyek dengan investasi US$ 14.416.460.000 dengan tenaga kerja asing 1035 orang.
Pada tahun 2013 ada 14 proyek dengan investasi US$ 7.929.980.000 dengan tenaga kerja asing 1208 orang.
Pada tahun 2014 ada 11 proyek dengan investasi US$ 21.539.080.000 dengan tenaga kerja asing 720 orang.
Pada tahun 2015 ada 6 proyek dengan investasi US$ 401.146.000 dengan tenaga kerja asing 349 orang.
Dari 57 proyek asing sektor kimia logam dasar dan barang logam mendominasi inveastasi asing. dengan jumlah 9 proyek. Sementara itu negara yang berinvastasi paling banyak adalah Amerika, namun Cina negara dengan proyek terbanyak di Gresik.
Sementara itu investasi asing yang paling baru di Gresik adalah Cargill, perusahaan yang didirikan oleh William Wallace Cargill pada tahun 1865 itu, menjadi keberuntungan tersendiri bagi Jawa Timur. Sebab pabrik bernilai investasi 120 juta dolar AS itu dibangun di Kabupaten Gresik.
Nilai investasi tersebut, bila dirupiahkan maka jumlahnya setara dengan kira-kira Rp 1,2 triliun. Bertempat di Kawasan Industri Maspion (KIM) V, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
“Ini pabrik pertama kami di Indonesia sekaligus di Asia. Sebelumnya kami memiliki pabrik pengolahan kakao di Netherland (Belanda),” kata Presiden Cargill Cocoa and Chocolate, Jos De Loor di sela-sela prosesi peletakan batu pertama Selasa (7/5/2013).
“Sebelum memutuskan untuk memilih Gresik, kami memang sempat melakukan survey ke beberapa negara dan akhirnya pilihan memang jatuh di sini,” tambahnya.
Pabrik tersebut menyerap sekitar 200 tenaga kerja langsung untuk operasional pabrik. Selain itu, pabrik juga membutuhkan sekitar 70.000 metrik ton biji kakao yang dibeli dari para petani di Makassar dan Palu. Dua tempat tersebut merupakan pusat penghasil kakao terbesar di Indonesia.
Setelah diproses di pabrik, nantinya hasil-hasil olahan biji kakao seperti cokelat bubuk, cokelat cair, serta lemak kakao (butter), dan bubuk premium kakao Gerkens, akan dipasok ke industri-industri hilir pengolah cokelat di seluruh kawasan Asia.
Dipilihnya Gresik sebagai lokasi pembangunan pabrik bukannya tanpa alasan. Dalam pandangan Cargill, Gresik memiliki potensi yang luar biasa untuk berinvestasi. Yang jelas terlihat ialah bahwa kabupaten ini berada di lokasi yang strategis yang memungkinkan biaya distribusi produk bisa ditekan. Selain dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya, Gresik sendiri juga membangun pelabuhan internasional yang masuk dikawasan JIIPE.
Proyek terbaru di Gresik yang akan menarik minat asing adalah mega proyek JIIPE. Proyek patungan antara Pelindo III dan PT AKR Corporindo Tbk pernah diperkenalkan langsung ke Presiden AS Barack Obama saat Presiden RI Jokowi dodo melakukan lawatannya ke negeri Paman Sam tersebut.
Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memberikan peluang investasi kepada beberapa perusahaan di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik. Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Suryanto menyatakan sudah ada lima pabrik yang ingin investasi di pelabuhan di wilayah Gresik tersebut. Pihaknya menyatakan bersama AKR menyiapkan Rp5 triliun hingga akhir tahun sebagai fase I bagi industri petrokimia dan kimia dasar baik yang berbasis kecil hingga besar.
Kita sudah mengidentifikasi basis industrinya, ada yang kecil, menengah, dan juga besar. Dan lebih diarahkan ke industri petrokimia dan kimia dasar. Nanti beberapa waktu ke depan, penggunaan ke pelabuhan makin banyak, nanti pengguna bisa memilih mau ke Tanjung Perak lama atau teluk lamong atau maspion. “Jadi nanti diharapkan tidak ada monopoli pelabuhan lagi, enggak ada persaingan,” ucap Djarwo, di Pondok Pesantren Qomarudin, Gresik, Jawa Timur, Minggu (23/8/2015).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menambahkan bahwa beberapa perusahaan yang telah menyatakan minat serius investasi di kawasan JIIPE, antara lain Cheil Jedang, perusahaan asal Korea, investasi industri pakan ternak yang berorientasi ekspor, Freeport (lahan 100 ha), perusahaan USA, investasi industri smelter tembaga, output copper cathode 75-85 persen ekspor. Asam sulfat dan sulfury oxide untuk supply ind petrokimia di Gresik dan gypsum untuk supply industri semen domestik.
Ada juga Uni Chem, investasi industri garam, output garam meja untuk pasar domestik, Clariant, bahan baku impor dan 100 persen pasar domestik dan sedang dalam negosiasi investasi Indonesia caustic soda, orientasi ekspor pasar Filipina,” tambahnya.
Rencana investasi asing yang terbaru adalah smelter freeport, perusahaan Amerika ini akan membuat smelter yang kapasitasnya melebihi smelter milik PT Smelting. diperkirakan 3 kali lipat dan berada dekat pabrik PT Petrokimia Gresik.
Sementara itu ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kab Gresik, Lailatul Qodri melihat potensi asing di Gresik memang luar biasa, dampak rilis JIIPE di depan Obama beberapa waktu lalu juga membuka mata asing tidak hanya investor dari Amerika saja. “dampak rilis JIIPE cukup besar, selain Amerika, asing yang berencana investasi ke kawasan tersebut diantaranya Jepang, korea dan Cina,” terang Qodri yang juga ketua Gapeknas Gresik.
Qodri memprediksi perusahaan Asing yang akan masuk di JIIPE maupun kawasan industri lainnya di Gresik kedepan adalah sektor manufaktur dan kimia. “manufaktur dan kimia yang akan dominan, sementara industri yang padat karya akan terkikis dan beralih ke tempat lain,” ujar Qodri saat berbincang dengan kabargresik.com senin (30/11). dengan UMK Gresik yang mencapai angka 3.042.000 maka industri padat karya akan kurang nyaman di Gresik.
Gresik menjadi incaran investasi asing menurut Qodri karena Gresik sudah mulai menerapkan bisnis kawasan yang memang disukai oleh investor, karena tidak diributkan dengan perizinan lokal yang njlimet, selain itu akses transportasi yang ditawarkan seperti adanya pelabuhan dan tol laut menjadi nilai tersendiri, selain itu bencana lumpur di Sidoarjo yang menggeser arah investasi.
“kalau tidak ada bencana lumpur di Sidoarjo, kemungkinan besar Sidoarjo masih menjadi faforit investasi,” kata Qodri.
Pilbup Dan Asing
Disaat Investasi Asing mulai menggeliat di Gresik secara bersamaan Gresik juga mempunyai gawe demokrasi, pemilihan Bupati Wakil Bupati Gresik untuk periode 2015 -2020. Dalam teori investasi, rasa aman dan nyaman dan kepastian kebijakan wilayah menjadi kebutuhan yang mendasar untuk iklim investasi di suatu tempat. tak terkecuali investasi yang dilakukan Asing.
Ada broker-broker asingnya dan bermain di Jakarta setelah itu baru menggunakan tenaga lokal untuk bergerak
Pertanyaan yang menyeruak di masyarakat, apakah ada pihak asing yang bermain di Pilkada Gresik. ketua KADIN Gresik punya argumen terkait pertanyaan tersebut. menurut Qodri yang juga ketua Pemuda Pancasila Gresik ini, kemungkinan adanya pihak asing bermain di Pilkada Gresik itu jelas ada. menurut Qodri, Investor asing tidak langsung terjun bermain di lapangan, tapi melalui broker-broker asing yang menggunakan orang lokal.
“kalau asing bermain di Pilkada Gresik kemungkinannya ada, cuman tidak langsung, ada broker-broker asingnya dan bermain di Jakarta setelah itu baru menggunakan tenaga lokal untuk bergerak,” terang Qodri. menurut Qodri Asing berharap investasinya di Gresik aman dan tidak diusik.
Menurut Qodri, para broker ini bermain dengan rapi dan silent sehingga banyak yang tidak tahu sebenarnya mereka bermain untuk siapa. kalau tren calon yang ikut Pilkada sama kuatnya, bisa saja mereka bermain di 2 kaki. “mereka sangat rapi dan berbasis data sehingga apa yang dikeluarkan tidak sia-sia,” ujar Qodri.
Saat ditanya negara mana yang bermain di Gresik, apakah negara asing yang mempunyai banyak investasi di bumi wali ini, Qodri hanya menberi jawapan dengan senyuman. (Din/tik/K1)
BACA JUGA : HASIL LSI SQ MENANG