Aset Lahan Semen Gresik Jadi Beban Pemkab Gresik

- Editorial Team

Minggu, 29 Januari 2023 - 17:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani (FAY) menyadari problem industri besar yang ada di Gresik, diantaranya problem ekoligi dan sosial pasca industri hengkang dari Gresik, seperti Semen Gresik (Semen indonesia).

Terbengkalainya ratusan hektare lahan perusahaan BUMN di Kabupaten Gresik, menjadi menjadi beban daerah. Untuk itu, pemerintah daerah siap membidik aset tersebut agar lebih bermanfaat.

Hal itu terungkap dalam podcast Komunitas Wartawan Gresik kolaborasi dengan Dinas Komunitas dan Informatika.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan yang menghadirkan narasumber Bupati Fandi Akhmad Yani (FAY) dengan host Masduki, wartawan Surabayapost.id.

Bupati FAY mmembuka data jika wilayahnya memiliki potensi mendapatkan PAD dari sektor pemanfaatan aset BUMN, salah satunya milik PT Semen Indonesia.

“Banyak aset perusahaan BUMN termasuk milik Semen Indonesia yang terbengkalai, bahkan tidak tercatat, sayang sekali jika dibiarkan,” katanya dalam Podcast yang disiarkan langsung di YouTube Suara Gresik pada Sabtu (28/1/2023).

Lahan terbengkalai tersebut, membuat pemerintah daerah memiliki beban sosial. Misalnya, keberadaan warung remang-remang di Jalan Fatimah Binti Maimun. Warung tersebut ternyata berdiri di lahan Semen Indonesia.

Baca Juga :  Mahasiswa Gresik Dapat Ilmu Dampak Cukai Rokok llegal

“Coba berfikir selama ini aset tak jelas dan tak terurus salah satunya di Jalan Fatimah Binti Maimun, tumbuh subur warung remang-remang. Bayangkan saja, Satpol PP operasi kesana kan pakai anggaran APBD, itu menjadi beban daerah,” ujarnya.

Bupati milenial ini menyoroti ratusan hektare lahan eks galian tambang yang dibiarkan terbengkalai. Jika memang sudah tak termanfaatkan, seharusnya bisa didata menjadi aset mereka yang sah.

Bupati pun berasumsi, jika lahan menjadi aset mereka dan memiliki hak atas tanah. Maka setidaknya daerah akan sedikit mendapatkan manfaat dari pembayaran pajak bumi bangunan (PBB) dan BPHTB.

“Masih banyak bekas galian, oke lah dulu minerba diambil jadi bahan baku semen, sekarang kan tidak produksi, urus saja, sertifikatkan saja, setidaknya kami akan menerima manfaatkan dari pajak. Kalau gak bisa serahkan ke negara saja,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Gus Yani menambahkan, sampai saat ini Semen Indonesia hanya membayar pajak Rp8,7 Miliar dengan 23 titik aset lahan.

“Dan itu tidak realistis, kan lahannya banyak diperkirakan ada ratusan hektare,” terangnya.

Baca Juga :  Sustainable Tourism in Bali: Balancing Preservation and Growth

Bupati Siap Berkolaborasi

Dari permasalahan diatas, Bupati berharap bisa memanfaatkan lahan BUMN Semen Indonesia. Dirinya siap berkomunikasi dan kolaborasi dengan Semen Indonesia untuk memanfaatkan lahan tersebut.

“Kami ingin berkomunikasi dengan mereka karena Gresik siap bangun, punya uang, dan ingin memanfaatkannya,” tambahnya.

Untuk pemanfaatan, kata FAY bisa melalui pembangunan di lahan-lahan strategis. Hal ini dengan catatan lahan itu diserahkan ke negara, bisa kepada pemerintah pusat, provinsi maupun daerah.

“Langkah pertama jika lahan itu diserahkan ke kita, ya akan kami catat dan disertifikatkan. Jika sudah akan kami manfaatkan melalui APBD kita yang kekuatannya mencapai 4 Triliun,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua KWG Miftahul Arif siap berkolaborasi dan mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan PAD melalui sektor lahan BUMN.

Miftahul menyatakan, langkah yang diwacanakan Bupati Yani dinilainya sangat jeli dan inovatif untuk mendapatkan pendapatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

“Kami mengapresiasi kejelian Pak Bupati, kami sangat mendukung untuk kemanfaatan, jika PAD meningkat maka berdampak terhadap masyarakat,” ujar Jurnalis Trans TV grup CNN Indonesia ini. (tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

EXAMPLEARTICLE
Ini Respon Pengecer Elpiji 3 Kg di Gresik Terkait Kebijakan Kementerian ESDM
Pengecer LPG 3 Kg Tak Lagi Terima Distribusi dari Pertamina
Ratusan Anggota Koperasi KSPPS NU Dukun Hadiri RAT Ke-9 dengan Semangat dan Harapan Besar
Kementerian BUMN Dukung Penuh Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Petrokimia Gresik Raih Apresiasi DPRD Gresik atas Kontribusi APBD dan Program Santri Makmur
Youth Economic Summit 2024 Bahas Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau
Kacang Nepo: Produk Unggulan Desa Nepo yang Makin Mendunia
Berita ini 24 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 06:52 WIB

EXAMPLEARTICLE

Sabtu, 1 Februari 2025 - 21:24 WIB

Pengecer LPG 3 Kg Tak Lagi Terima Distribusi dari Pertamina

Sabtu, 1 Februari 2025 - 20:58 WIB

Ratusan Anggota Koperasi KSPPS NU Dukun Hadiri RAT Ke-9 dengan Semangat dan Harapan Besar

Sabtu, 25 Januari 2025 - 06:48 WIB

Kementerian BUMN Dukung Penuh Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Jumat, 24 Januari 2025 - 21:48 WIB

Petrokimia Gresik Raih Apresiasi DPRD Gresik atas Kontribusi APBD dan Program Santri Makmur

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Peringatan Isra Miraj di Spemia: Bangun Mental Tangguh ala Generasi Z”

Selasa, 4 Feb 2025 - 10:41 WIB

BISNIS

EXAMPLEARTICLE

Selasa, 4 Feb 2025 - 06:52 WIB

Muhammadiyah Gresik

Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan untuk Merendahkan Orang Lain”

Selasa, 4 Feb 2025 - 01:40 WIB