Arif Hanya Mampu Menunggu Asa Diatas Kasur Kusut

- Editorial Team

Rabu, 4 Januari 2017 - 22:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muhammad Arif (11) Warga Perumahan Cerme Bumi Apsari Blok II/16, Desa Ngabetan, Cerme, Gresik hanya mampu tidur terlentang di kasur kusut. Dia perlu pertolongan.

Muhammad Arif (11) Warga Perumahan Cerme Bumi Apsari Blok II/16, Desa Ngabetan, Cerme, Gresik hanya mampu tidur terlentang di kasur kusut. Dia perlu pertolongan.

Muhammad Arif (11) Warga Perumahan Cerme Bumi Apsari Blok II/16, Desa Ngabetan, Cerme, Gresik hanya mampu tidur terlentang di kasur kusut. Dia perlu pertolongan.

kabargresik.com –  Muhammad Arif (11) bocah laki laki warga Perumahan Cerme Bumi Apsari Blok II/16, Desa Ngabetan, Cerme, Gresik hanya mampu membujur dikasur kusut di rumahnya. Arif (biasa warga memanggil) terasa berat kalau duduk mapun berdiri sendiri.

Ia  harus melawan penderitaan akan penyakitnya hidrosefalus sehingga tidak bisa beraktivitas seperti anak pada umumnya. Tubuhnya kurus kering  dengan kepala membesar dan hanya bisa tidur terlentang  tak seperti bocah seusianya.  Putri pasangan Sujarwo (50) dan Sriati (45) hanya dibiarkan tergeletak begitu saja didalam rumah dan tidak bisa berbuat banyak. Saat ditemui di kediamannya, di dalam rumah hanya ada Sriati, Arif, dan salah seorang putri Sriati.

“Bapaknya masih kerja, mangkal becak motor di perumahan Bunder Gresik kira kira pulang jam 10 malam” Kata Sriati, Rabo (4/1)

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat memasuki halaman rumahnya, terlihat beberapa buah becak mangkrak berada di halaman rumah yang meski di dalam komplek perumahan terlihat kumuh. Di dalam rumah juga demikian kondisinya, Arif sang penderita Hidrosefalus hanya dibiarkan begitu saja ditidurkan di atas kasur yang terletak di ruang tamu.

Baca Juga :  Tekan Angka TB, Dinkes Ajak Masyrakat Peduli TB

“Ini Arifnya tidur disini, kalau tidur didalam kamar tidak mau soalnya tambah nangis karena panas. Kalau makan ga susah, apa saja mau dan kalau mandi kita mandikan diluar rumah, Cuma ga bisa lama lama soalnya Arif suka pusing kalau kelamaan” Kata Sriati.

Sriati kemudian menceritakan perihal sakit yang di derita putra ketiganya ini bahwa kondisi pembesaran kepala ini sudah sejak awal lahir dan mengetahui adanya kelainan, dokter di rumah sakit langsung menyarankan untuk operasi dengan biaya 50 juta.

“Kondisi Arif ini sudah sejak lahir di rumah sakit. Saat tau kepalanya besar, kami diminta uang 50 juta untuk operasi Arif, ya kami sekeluarga menolak karena tidak ada biaya segitu sementara ayah Arif Cuma narik becak dengan penghasilan hanya 50rb sehari sedangkan saya hanya ibu rumah tanggas, akhirnya kami bawa pulang saja Arif ke rumah” cerita Sriati.

Baca Juga :  Kontrak Berakhir Pembangunan Puskesmas Benjeng Belum Selesai

Setelah dibawa pulang, Arif hanya dirawat begitu saja sama seperti bayi pada umumnya padahal kondisi kepala Arif kian membesar. Beberapa tetangga kemudian menyarankan untuk berobat alternative namun tidak membuahkan hasil.

“Pernah disarankan tetangga ke Alternatif tapi ga ada hasilnya dan saya hanya bisa pasrah dan saya rawat seadanya” terang Sriati.

Sriati mengatakan bahwa beberapa perawat desa sempat pula menjenguk Arif dan memantau perkembangannya namun mereka tidak bisa berbuat banyak dan hanya sekedar memantau perkembangan Arif.

“Beberapa perawat dari Puskesmas sempat kesini tapi ya hanya melihat lihat saja, kalau bantuan dari pemerintah ya hanya setahun sekali itu Cuma mie instan, sembako dan lain lain” Kata Sriati.

Ditanya perihal kepemilikan kartu miskin, BPJS, dan lain lain, Sriati mengaku tidak punya dan tidak pernah di daftarkan. Sriati Cuma bisa berharap agar Arif bisa cepat sembuh dan hidup seperti anak anak pada umumnya. (tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dawet Kelor, Hasil Inovasi Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Kebungson
Pemkab Gresik Intensifkan Vaksinasi PMK, Tambahan 10.000 Dosis Siap Distribusi
Dinas KBPPPA Gresik Dampingi Pelajar SMA yang Coba Bunuh Diri Akibat Diduga Dibully
BPBD Gresik Cegah Penyebaran PMK, Semprot Disinfektan di Pasar Hewan dan Kandang Sapi
Kriteria Kondisi Gawat Darurat dalam Program JKN: Penjelasan BPJS Kesehatan Gresik
Penurunan Angka Stunting Masih Menjadi Perioritas Pemkab Gresik
YABHYSA Apresiasi Pendampingan Pasien TBC RO, Capai Keberhasilan 88%
Gresik Capai UHC 101.9%, Gus Yani: Kado Spesial untuk Warga
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Januari 2025 - 17:27 WIB

Dawet Kelor, Hasil Inovasi Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Kebungson

Sabtu, 25 Januari 2025 - 12:48 WIB

Pemkab Gresik Intensifkan Vaksinasi PMK, Tambahan 10.000 Dosis Siap Distribusi

Jumat, 24 Januari 2025 - 21:11 WIB

Dinas KBPPPA Gresik Dampingi Pelajar SMA yang Coba Bunuh Diri Akibat Diduga Dibully

Kamis, 16 Januari 2025 - 21:15 WIB

BPBD Gresik Cegah Penyebaran PMK, Semprot Disinfektan di Pasar Hewan dan Kandang Sapi

Selasa, 10 Desember 2024 - 22:53 WIB

Kriteria Kondisi Gawat Darurat dalam Program JKN: Penjelasan BPJS Kesehatan Gresik

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Urun Rembug Pilrek UMG Periode 2025-2029

Selasa, 4 Feb 2025 - 19:42 WIB