Kabargresik_ PT Petrokimia Gresik (PT PG) mengalokasikan anggaran untuk mengantisipasi musim hujan di Gresik yang masih berlangsung, beberapa penyakit yang menyertai diantaranya Demam Berdarah menjadi titik perhatian bagian Bina Lingkungan PT PG.
Berdasarkan catatan Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG), terdapat 20 kasus demam berdarah di 11 lokasi, yaitu di Kelurahan Ngipik, Sukorame, Karangturi, Karangpoh, Lumpur, Kroman, Tlogopojok, Roomo, Perum Dinas PG, Kawasan GOR dan sekitarnya, serta Perum Pongagan Indah.
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti / Aedes Albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dari tubuh penderita DBD. Pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti, sebagai faktor penular DBD, dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah pengasapan atau fogging.
Untuk itu, PT Petrokimia Gresik (PG) bersama RSPG melakukan fogging di 11 kawasan di atas. Tujuannya untuk membunuh sebagian besar vektor infektif dengan cepat, sehingga rantai penularan segera dapat diputuskan. Adapun alat yang digunakan antara lain portable thermal fog machine dan ultra low volume ground sprayer mounted.
Sekretaris perusahaan PT PG, Wahjudi saat dikonfirmasi kabargresik.com mengaku pihak perusahaan serius memperhatikan kondisi lingkungan di seputar pabrik. “Kesehatan masyarakat Lingkungan pabrik harus diperhatikan, karena kalau masyarakatnya sehat maka akan secara otomatis berdampak kepada kinerja perusahaan,” ujar Wahjudi.
Fogging sendiri dimulai pada 5 – 27 Maret 2015. PG menyiapkan anggaran sebesar Rp 184.500.000 (tik)
Editor: Sutikhon