Anak Muda Juga Wajib Menjadi Peserta JKN-KIS

- Editorial Team

Rabu, 9 November 2016 - 19:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

bpjs_adv1kabargresik.com – Presiden Soekarno pernah berkata bahwa berikanlah dia 10 anak muda untuk mengguncang dunia. Hal ini membuktikan bahwa anak muda punya gairah yang tak dimiliki kaum tua. Ruang Kebebasan yang mereka miliki saat ini membuat anak-anak muda meningkatkan kontribusi partisipasi masyarakat dalam bidang ekonomi, politik dan pemerintahan.

Anak muda adalah modal sekaligus kekuatan bagi sebuah bangsa untuk maju. Tetapi aktivitas padat merayap, kesibukan, serta gaya hidup “kekinian” yang dijalani anak muda sekarang membuat mereka jauh dari kata sehat. Padahal kesehatan adalah hal pokok yang harus dijaga oleh semua manusia, karena apabila sakit bagaimana berpartisipasi memajukan bangsa kalau beraktivitas saja tidak bisa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, gaya hidup sehat merupakan hal utama yang harus dilakukan oleh anak muda. Selain itu, langkah preventif lainnya adalah dengan menjaminkan kesehatan kepada Jaminan Kesehatan Nasional. Seperti yang dilakukan oleh Amelinda dan Oktavina yang saat ini bekerja di PT Petro Jordan Abadi sebagai staff HRD. Meskipun masih berusia 24 tahun mereka tetap khawatir apabila suatu saat nanti terkena penyakit yang membutuhkan biaya tinggi, oleh karena itu mereka mendaftar diri sebagai Peserta JKN-KIS melalui perusahaannya. “Gaya hidup sekarang bisa bikin siapa saja sakit, tidak harus nunggu tua untuk sakit oleh karena itu mengcover diri sendiri dengan jaminan kesehatan menjadi hal prioritas bagi saya” kata Amelinda saat ditemui dikantornya.

Baca Juga :  Pembayaran VA Keluarga Permudah Peserta Mandiri JKN-KIS

Biaya kesehatan yang sangat mahal saat ini juga menjadi alasan tersendiri bagi kedua anak muda tersebut. “Saat inikan kita gak bisa untuk memperkirakan berapa banyak biaya yang dibutuhkan pada saat kita sakit, dengan adanya JKN-KIS ini kita seperti arisan dan nabung” kata Oktavina yang juga alumni ITS.

Meskipun sampai saat ini mereka belum pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan namun mereka tidak merasa rugi karena harus membayar iuran JKN-KIS setiap bulannya. “Karena kita pekerja setiap bulannya hanya dipotong 1%, itu nilai yang sangat kecil dibandingkan manfaat yang kita dapat nantinya apabila sakit” tutur Oktavina.

“JKN-KIS ini kan penjaminannya menyeluruh, sehingga penyakit apapun dapat di jamin oleh JKN-KIS apabila sesuai indikasi medis dan prosedur” tambah Amelinda.

Komitmen yang tinggi terhadap JKN-KIS dari kedua wanita tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah hal tersebut dikarenakan tidak ada fasilitas penjaminan lain selain JKN-KIS yang diberikan oleh peruhaan tempat mereka bekerja. Tetapi ternyata perusahaan mereka tetap memberikan fasilitas penjaminan lain melalui asuransi komersil kepada pekerjanya. “Dari perusahaan kita juga dapet asuransi lain, tapi asuransi komersil itu pasti kan memiliki batasan plafon tertentu dan tidak semua penyakit dapat dijamin.

Baca Juga :  Kasus Covid-19 Melonjak Bupati Yani Butuh Lokasi Karantina Baru

Tetapi Amelinda dan Oktavina sangat menyayangkan masih adanya teman-teman seumurannya yang memandang sebelah mata JKN-KIS. “Mungkin mereka belum sadar betapa pentingnya manfaat yang diberikan oleh JKN-KIS ini” kata Amelinda. Oleh karena itu BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara diharapkan tetap memberikan informasi secara menyeluruh mengenai program JKN-KIS. “Agar mereka sadar, BPJS Kesehatan perlu melakukan sosialisasi lebih kepada anak-anak muda” kata Amelinda.

Pada kesempatan yang sama Patria selaku staff hukum dan komunikasi publik BPJS Kesehatan Gresik menuturkan bahwa, BPJS Kesehatan telah bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang JKN-KIS. “Untuk menyentuh generasi muda saat ini BPJS Kesehatan telah masuk ke lingkungan mahasiswa, para mahasiswa akan menjadi peserta JKN-KIS yang didaftarkan secara kolektif melalui kampusnya masing-masing dan di Gresik juga sedang proses untuk itu” terang Patria.

Diakhir perjumpaan Amelinda dan Oktavina mencoba menghimbau kepada masyarakat muda untuk terus mendukung program JKN-KIS. “Menjadi peserta JKN-KIS bukan hanya bermanfaat bagi diri kita, tetapi dapat juga membantu orang lain karena sistem JKN-KIS adalah gotong royong” tutup kedua staff HRD tersebut. (ADV/tik/)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dawet Kelor, Hasil Inovasi Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Kebungson
Pemkab Gresik Intensifkan Vaksinasi PMK, Tambahan 10.000 Dosis Siap Distribusi
Dinas KBPPPA Gresik Dampingi Pelajar SMA yang Coba Bunuh Diri Akibat Diduga Dibully
BPBD Gresik Cegah Penyebaran PMK, Semprot Disinfektan di Pasar Hewan dan Kandang Sapi
Kriteria Kondisi Gawat Darurat dalam Program JKN: Penjelasan BPJS Kesehatan Gresik
Pimpinan DPRD Gresik Masa Jabatan 2024-2029 Resmi Menjabat
Plt Bupati Gresik Serahkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Di Menganti
Penurunan Angka Stunting Masih Menjadi Perioritas Pemkab Gresik
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 25 Januari 2025 - 17:27 WIB

Dawet Kelor, Hasil Inovasi Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Kebungson

Sabtu, 25 Januari 2025 - 12:48 WIB

Pemkab Gresik Intensifkan Vaksinasi PMK, Tambahan 10.000 Dosis Siap Distribusi

Jumat, 24 Januari 2025 - 21:11 WIB

Dinas KBPPPA Gresik Dampingi Pelajar SMA yang Coba Bunuh Diri Akibat Diduga Dibully

Kamis, 16 Januari 2025 - 21:15 WIB

BPBD Gresik Cegah Penyebaran PMK, Semprot Disinfektan di Pasar Hewan dan Kandang Sapi

Selasa, 10 Desember 2024 - 22:53 WIB

Kriteria Kondisi Gawat Darurat dalam Program JKN: Penjelasan BPJS Kesehatan Gresik

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Urun Rembug Pilrek UMG Periode 2025-2029

Selasa, 4 Feb 2025 - 19:42 WIB