Kabar Baru_ Upaya Amrozi dan kawan-kawannya yang getol menanam mangrove di pesisir pantai utara sepanjang pantai desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah di apresiasi oleh Pemerintah RI. Betapa tidak, upaya kelompok masyarakat Banyuurip ini mendapat penghargaan berupa tropy Kalpataru. Hari ini tropy Kalpataru ini diterimakan kepada Amrozi oleh Presiden RI, Soesilo Bambang Yodhoyono, Senin (10/6) di Istana Negara.
Amrozi tak sendirian, ada penghargaan dan piala yang lain yang juga diterioma oleh Masyarakat Gresik masing-masing Piala Adipura yang diterima oleh Wakil Bupati Gresik, Drs. Mohammad Qosim, 2 Piala Adiwiyata Mandiri untuk SMA Negeri I Manyar dan SMA Negeri I Driyorejo. Serta 1 penghargaan Kalpataru yang lain yang diterima oleh Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ekoton).
Tentu penghargaan Kalpataru yang diterima Amrozi dan kawan-kawan ini tak pernah dibayangkan sebelumnya. Hal ini diakui Amrozi kepada Kabag Humas Pemkab Gresik, Andhy Hendro Wijaya saat berangkat ke Jakarta kemarin. “Saya juga gak nyangka pak, wong saya menanam mangrove ini mulanya hanya untuk menahan gelombang pasang”, katanya kepada Andhy.
Mulanya dulu di peseisir pantai utara pernah terjadi gelombang pasang. Gelombang ini sempat memutuskan jalan yang ada disekitar pantai utara Ujungpangkah. Dari sinilah kami melakukan upaya penaggulangan dengan mencoba menanam mangrove. Awalnya tidak banyak karena saya hanya melakukan sendiri dan atas biaya sendiri.
Lambat laun setelah terlihat hasilnya, upaya kami ini diikuti oleh teman-teman tetangga sedesanya. Mereka juga patungan untuk membiayai menanam mangrove ini. Sekarang sudah terlihat hasilnya hutan mangrove ini selain menahan gelombang juga menjadi habitat ikan-ikan dan kepiting sebagai mata pencaharian masyarakat. Ungkap Amrozi bersemangat.
Tentu kegembiraan ini juga dirasakan Adik Mulya, Kepala SMA Negeri I Manyar. Kali ini Andik Mulya menerima Adiwiyata Mandiri dari Presiden RI. Dengan bangga dia menceritakan upaya murid-murid dan guru sekolah dalam peraihan piala tersebut. “Disekolah kami, mata pelajaran muatan local pendidikan lingkungan langsung kami praktekkan di kebun inspiratif sekolah kami. Di kebun inilah kami semua menempa diri untuk mengadakan kajian lingkungan sekaligus belajar bertani”katanya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Pemkab Gresik, Tugas Husni Syarwanto menyatakan bangga atas paraihan beberapa penghargaan. Secara panjang lebar Tugas mengatakan, Untuk Piala Adipura, Pemerintah Kabupaten Gresik sudah meraih yang ke delapan kalinya sejak masa reformasi. Sejauh itu, Pemkab Gresik juga menerima 4 kali piala Adipura sebelum masa reformasi. “Jadi saat ini Pemkab Gresik sudah mengkoleksi 12 (dua belas) Piala supremasi kebersihan kota ini” katanya.
Tentang penghargaan Kalpataru, Kami nyatakan Tahun 2013 ini memang istimewa. Karena sudah lama kami tak pernah meraih piala Kalpataru ini sejak masanya Pak Arpai dari Kecamatan Tambak beberapa puluh tahun yang lalu. “Dengan beberapa penghargaan ini, semoga membuat teman-teman yang lain mengikuti jejak para pahlawan lingkungan Kabupaten Gresik ini. Selain itu presiasi ini seakan membuat semangat para pendekar lingkungan yang telah lama eksis dan mengabdikan diri pada lingkungan” katanya. (sdm) editor sutikhon