Desa Randuboto Sidayu memecahkan masalah transportasi antar dusun yang terbelah aliran sungai Bengawan Solo dengan membuat kapal senilai Rp 1 Miliar dengan nama Amazon Van Java.
Sebelumnya kedua dusun antara dusun tanjungsari dengan ujung timur menggunakan sarana transportasi perahu penyeberangan yang hanya memuat orang.
Selain akses penyeberangan warga, kapal sepanjang 8,4 X 30 meter ini digunakan untuk mendukung program DAK terintegrasi senilai Rp14 Miliar di Dusun Tanjungsari dan Ujungtimur.
Melalui program dari pemerintah pusat itu, ratusan rumah warga dibedah, lingkungan dan jalan poros desa ditata, sehingga tak lagi kumuh. Kemudian, Pemkab Gresik juga mendukung akses air bersih serta sarana sanitasi.
Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra mengatakan, kapal yang diberi nama ‘Mini Ferry Amazon Van Java’ itu resmi dioperasikan mulai Rabu (20/9/2023).
“Selain penyeberangan warga, kapal ini juga untuk mendukung program DAK Integrasi dari pemerintah pusat senilai Rp14 Miliar berupa penanggulangan kawasan kumuh,” katanya, Rabu (20/9/2023).
Andhi berkata, kapal yang baru saja diuji coba itu sudah mendapatkan izin berlayar dari Kementrian Perhubungan. Bahkan, mampu mengangkut beban 10 ton.
Untuk tahap awal, rencannya digunakan menyeberangkan alat berat serta truk pengangkut material untuk membenahi rumah dan lingkungan kumuh di dusun ujung timur.
“Ini tadi baru uji coba, masih ada yang butuh dievaluasi, kapal ini habis sekitar 1 Miliar, ini nanti akan efektif,” imbuhnya.
Pengadaan kapal ini, kata Andhi dilakukan BUMDes. Nantinya, kapal diharapkan berkontribusi terhadap pendapatan asli desa (PADes).
“Nanti masyarakat di ujung timur yang sebelumnya terisolir, kini sudah bisa bernafas lega, mobil nya pun bisa masuk. Harapannya nanti berkontribusi ke pendapatan desa setelah program DAK Integrasi selesai,” harapnya.
Untuk mewujudkan kapal tersebut BUMDes berani hutang di BUMDesMa kec Sidayu hingga 500 juta rupiah.
“Saya berterima kasih atas kemudahan yng diberikan BUMDesMa Sidayu yang mau mengucurkan dana hingga 500 juta” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DCKPKP) Gresik, Ida Lailatusa’diyah menambahkan, kapal penyebrangan ini akan mempercepat program DAK integrasi.
Dia pun mengapresiasi langkah pemerintah desa yang mampu membeli kapal. Ida yakin, program DAK integrasi akan bisa selesai tepat waktu serta sesuai dengan keinginan bersama.
“Tanpa ada akses kapal itu program ini akan sulit direalisasikan karena memang kondisinya terisolir, maka solusinya ya beli kapal ini, saya apresiasi desa yang bisa mewujudkannya,” katanya.
Ida menambahkan, demi mendukung kawasan minapolitan di Desa Randuboto, pemerintah daerah mengucurkan anggaran untuk pembuatan sanitasi masyarakat, plengsengan serta sambungan air bersih.
“Jadi Pemda juga mendukung, melalui bantuan khusus keuangan desa, semoga nanti kawasan ini bagus dan tidak kumuh lagi, sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung,” tambahnya usai menghadiri peresmian kapal untuk mendukung kawasan minapolitan Desa Randuboto Kabupaten Gresik. (Tik)