Girimu.com – Ahmad Nur Chumaidi, Ketua Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Majlis Tajdid dan Tarjih, menggelar ceramah di cabang Muhammadiyah Cerme, Gresik, Ahad pagi, 22 September 2024.
Dalam acara tersebut, Chumaidi memaparkan pentingnya mempelajari ilmu Allah untuk menuju Surga. “Siapa saja yang mempelajari ilmu Allah niscaya Allah akan memudahkan kita menuju Surga,” ujarnya di awal pengajian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Chumaidi juga menekankan pentingnya meneladani dakwah Rosulullah SAW. “Rosul hadir untuk mengajak ummat menuju jalan yang benar,” kata Chumaidi.
Ia menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia, seperti yang disebutkan dalam buku Mikail Haq seorang Yahudi.
Chumaidi memaparkan tiga hal yang harus diikuti sebagai contoh sikap Nabi Muhammad,
Perhatian pada Sahabat dan Orang Lain. Chumaidi mengutip riwayat bahwa Nabi Muhammad sangat memperhatikan sahabat dan orang lain, bahkan melepas gamisnya untuk dijadikan alas duduk bagi Rosyid Jabir Bin Jabali.
Merangkul Umat dan Musuh
Beliau selalu merangkul ummatnya dan musuhnya bukan menjatuhkan atau menjelekkan, seperti yang diceritakan dalam peristiwa Fathu Mekkah.
Pemaaf Bukan Pendendam
Nabi Muhammad juga dikenal sebagai pemaaf bukan pendendam, seperti ketika beliau membebaskan kaum Yahudi setelah menguasai Mekkah kembali.
Chumaidi juga menjelaskan asal usul tentang hari lahir Nabi Muhammad, yang tidak pasti tetapi pendapat yang paling kuat adalah tanggal 9 Rabiul Awal.
Beliau menekankan bahwa peringatan hari kelahiran Nabi tidak boleh dilakukan dengan kemunkaran.
Di akhir tausiyah, salah satu jamaah bernama Rahim mengajukan pertanyaan tentang sholawat yang benar menurut Nabi Muhammad.
Ahmad Nur Chumaidi menjawab pertanyaan tersebut dengan lugas, “Sholawat yang sesuai ajaran Nabi yaitu sholawat yang dilantunkan dengan suara rendah dan lemah lembut bukan dengan suara yang keras.”
Acara ditutup dengan sebuah pantun oleh Chumaidi, “Membeli durian di Bungurasih, cukup sekian dan terimakasih atas perhatiannya.”
Kontributor: Diana