kabargresik.com Terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan luka berat, terdakwa Imam Syafi’i (37) warga Jl. Manggala Bhakti No.308 Madiun yang tinggal di desa Tanaru RT.010 RW 04 Kecamatan Driyorejo di ganjar 2 tahun oleh Majelis Hakim yang diketuai I Putu Gede Astawa.
Dalam amar putusannya Majelis sepedapat dengan pasal yang disangkahkan terdakwa, namun tidak sependapat dengan lamanya pidana yang di berikan, dimana JPU menuntut terdakwa dengan hukuman 3 tahun.
“Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan berat sesuai pasal 351 ayat 2 KUHP. Menghukum terdakwa dengan hukuman penjara selama 2 tahun,” tegas Putu.
Lebih lanjut di uraikan dalam amar putusan bahwa terdakwa pada hari Rabu 09 Desember 2015 sekitar pukul 20.00 WIB bertempat di Desa Tanaru telah melakukan tindak pidana penganiayaan berat terhadap saksi korba Abraham
Cipto Hadi dan Suaidah.
Waktu itu, terdakwa datang ke rumah Suaidah kakak kandungya untuk mengembalikan motkrnya yang dipinjam seharian tanpa ijin. Lalu terdakwa dimarahi oleh Suaidah. Dalam kondisi mabuk terdakw tidak terina di marahi kakaknya langsung menampar dan mencekik korban.
Tidak hanya itu, terdakwa juga berkoar koar mencari korban Abraham Cipto Hadi yang tak lain kakak kandungnya sendiri. Selang beberapa jam terdakwa akhirnya bertemu dengan saksi korban. Tanpa pikir panjang terdakwa lalu mengambil gergagi dinrunah ibunya lalu mengejar saksi korban. Tepat di depan Mushola terdakwa lalu menyabetkan gergagi ke punggung, tangan dan kepala korban. Sehingga korban mengalami luka berat.
Atas vonis ini, terdakwa menerima sementar jaksa penuntut umum Dyno kriesmiadi menyatakan pikir-pikir. (Rohim/k1)