Kabargresik.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Abu Hassan berharap pemerintah desa ikut serta dalam upaya penanggulangan bencana kekeringan yang ada di kota pudak.
Ia menyatakan, seandainya pihak desa bisa merawat telaga atau embung yang terdapat di desa maka bencana kekeringan tidak akan terjadi. Sebab kata dia, jika normalisasi telaga atau waduk dilakukan dengan baik maka ketersediaan air bersih akan selalu ada.
“Kalau di desa itu ada waduk, telaga, embung yang menjadi kewenangan desa. kenapa tdk di normalisasi, toh manfa’atnya banyak” kata Abu Hassan Melalui Aplikasi Pesan Whatsapp. Rabu (13/09/2017)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Normalisasi telaga dan waduk di desa harusnya tetap dilangsungkan dlm upaya memperpanjang ketersedia’an air” tambah dia.
Perlu diketahui, bencana kekeringan tersebut terjadi di 32 desa dari 7 kecamatan, antara lain Bungah, Benjeng, Cerme, Duduksampeyan, Kedamaian, Balungpanggang, dan Sidayu.
Sampai saat ini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik melakukan dropping air bersih atau memberikan bantuan ke beberapa daerah yang mengalami kekeringan. “Hari ini Droping air ke Wilayah Balongpanggang dan Cerme” ujarnya.
Bencana kekeringan tersebut, Abu Hassan menambahkan bencana kekeringan tersebut akan terjadi hingga bulan November. “September ini puncak kemarau diperkirakan akhir Nopember” tambah pria asal Bungah itu. (Akmal/k1)