Kabargresik.com – Pernahkan anda merias wajah sendiri maupun orang lain dengan mata tertutup? Ya, inilah yang diperagakan puluhan pasangan suami-istri di desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah. Pasangan perempuan dirias oleh pasangan laki-laki dengan mata tertutup.
Bertempat di balai desa setempat, puluhan peserta mulai merias wajah pasanganya dengan mata tertutup. Tentunya bukan perkara mudah, apalagi yang merias merupakan kaum adam yang tidak familiar dengan kosmetik.
Alhasil, pasangan perempuan mereka belepotan. Lomba merias wajah dalam keadaan mata tertutup kain ternyata bukan lah perkara mudah. Selain membutuhkan keterampilan, merias wajah dengan mata tertutup juga memerlukan insting agar setiap polesan itu tepat.
Banyaknya kesalahan dalam merias ini tentu saja mengocok perut para penonton, tak ayal beberapa penonton tertawa terpingkal-pingkal. Bukannya tampak cantik dan menarik, yang dirias malah terlihat lucu mirip badut.
Mahrobi firmansyah (23), Salah satu peserta yang ikut dalam perlombaan tersebut menyatakan kesulitan merias wajah dengan mata tertutup. Bahkan kata dia, untuk merias wajah saja sudah sulit.
“Merias wajah dengan wajah tertutup itu sulit. Bahkan tadi banyak yang salah, maunya merias bibir tapi sempat keliru di alis” katanya usai mengikuti lomba tersebut. Selasa (22/08/2017).
Lomba yang menghibur warga ini digelar pemerintah desa setempat dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-72.
Tak hanya merias wajah dengan mata tertutup. Pada hari yang sama, pemerintah desa Pangkahwetan juga melaksanakan lomba menghias aneka buah yang bernilai seni tinggi, sebab peserta dituntut untuk mengkreasikan buah menjadi miniatur yang unik.
Sementara itu, Kepala desa Pangkahwetan, Ujungpangkah Syaifullah Mahdi berharap adanya perlombaan merias wajah dengan mata tertutup itu merupakan rangkaian HUT RI ke 72. Selain itu, adanya perlombaan ini semoga bisa menjadi perekat keakraban bagi warga.
“Perlombaan ini merupakan rangkaian perlombaan HUT RI. Kami berharap adanya perlombaan ini bisa membangun keakraban, interaksi dan harmonisasi antar warga” jelas pria dengan sapaan akrab lurah sandi itu. (Akmal/k1)