kabargresik.com – Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto berharap agar para perencana program Pembangunan Pemkab Gresik tidak hanya sekedar ‘copy paste’ dari program sebelumnya. “Perencana program harus punya inovasi yang smart”, pinta Bupati saat membuka Diklat Manajemen Perencanaan program di ruang Argo Lengis Lantai IV Kantor Bupati Gresik, Kamis (27/7).
Lebih jauh Sambari mengingatkan, agar para perencana bisa mengimplementasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “RPJMD ini merupakan perwujudan dari janji kampanye saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati dulu” ungkapnya.
Dihadapan 35 orang peserta Diklat Perencanaan serta para Undangan Bupati menjelaskan, “Anda adalah orang yang merencanakan semua program pada OPD masing-masing” katanya. Selanjutnya rencana program tersebut disampaikan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Gresik.
Bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh Sekda menyusun Kebijakan Umum Anggaran Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS). Rancangan KUAPPAS disampaikan oleh Sekda kepada Kepala Daerah. Selanjutnya Kepala Daerah mengajukan KUAPPAS kepada DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran mendatang.
Pada kesempatan itu Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Gresik Djoko Sulistio Hadi mengatakan, tujuan diklat manajemen perencanaan program untuk meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negera (ASN) yang menangani perencanaan program. “Agar ada kesamaan pemahaman terhadap penyusunan perencanaan di tiap-tiap OPD”, katanya.
Sementara itu informasi yang diterima kabargresik.com dari salah satu kepala dinas di lingkungan Pemkab Gresik, akibat melakukan copy paste anggaran tahun sebelumnya dan ditambah 10 persen, maka terjadi pembengka-kan anggaran.
“Memang kemarin masih ada budaya copy paste anggaran tahun sebelumnya, dan ditambah 10 persen dari anggaran tersebut. Akibatnya ya bengkak, Tapi atas arahan Bupati hampir semua OPD sudah melakukan rasionalisasi anggaran, bahkan bisa ada efisiaensi hingga 2-3M tiap OPD,” ujar Pajebat yang tak mau disebut namanya tersebut.
Diklat yang diikuti oleh 35 Pegawai ASN dari OPD se Kabupaten Gresik. “Kegiatan ini dilaksanakan selama tujuh hari kerja yang berakhir sampai Jum’at pecan depan. Metode diklat berupa kuliah, ceramah, diskusi, simulasi, praktek dan latihan. Materi diberikan oleh tenaga diklat dari Widyaiswara Badan Diklat Propinsi Jawa Timur, Bapeda Jatim dan dari Pemkab Gresik” tambahnya. (tik)