Kabargresik.com – Lazimnya santri mengaji dan belajar kitab kuning di lingkungan pesantren. Tetapi tidak bagi santri Pondok Pesantren Al-Muniroh Ujungpangkah, sembari menunggu waktu berbuka puasa mereka mempunyai cara unik untuk mengaji dan belajar kitab kuning.
Dimulai dengan doa bersama yang dipimpin pengurus pondok di tepian sungai bengawan solo, puluhan santri lalu menaiki dua perahu besar yang disediakan pihak pondok pesantren. Sembari melantunkan sholawat, santri mulai membuka Al-Qur’an untuk tilawah.
Setelah sampai di muara bengawan solo dan selesai tilawah Al-Qur’an. Masih diatas perahu, dengan dipimpin salah satu ustadz pondok, santri lalu membuka kitab kuning miliknya masing-masing untuk belajar memaknai kitab tersebut. Santripun sangat antusias mengikuti program tersebut.
Menurut salah satu pengurus Pondok Pesantren Al-Muniroh, Kurdi Muhammad mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh puluhan santrinya ini merupakan sarana untuk mencoba belajar dengan cara baru dan nyaman. Tak hanya itu, pihaknya juga mencoba mendekatkan dengan alam.
“Kami menggagas belajar diatas perahu dengan menyusuri sungai bengawan solo untuk mendekatkan diri dengan alam. Tak hanya itu, kami juga ingin suasana belajar baru” katanya usai memberikan kajian kepada santri diatas perahu.
Kurdi menjelaskan, selain belajar kitab kuning ditengah laut untuk mencari suasana baru sembari menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa. Pihaknya juga ingin belajar memaknai kehidupan lewat laut.
“Kami memilih belajar di tengah laut (Muara bengawan solo) untuk memaknai kehidupan. Karena laut merupakan tempat yang indah dan simbol kehidupan” lanjutnya.
Tak hanya sekali, pihaknya juga akan melakukan kegiatan yang sama untuk Ramadan tahun depan. “Walaupun baru pertama kali, kegiatan yang sama akan kami lakukan lagi tahun depan” tandasnya.
Antusias santripun tinggi untuk belajar di atas perahu dengan menyusuri bengawan solo. Seperti yang diungkapkan Imaduddin Al Haris (19), salah satu santri Pondok Pesantren Al-Muniroh mengatakan untuk bisa mengikuti lagi tahun depan.
“Sebagai santri kegiatan ini sangat bermanfaat, karena dengan diadakan acara ini kita bisa berpikir serasa hidup diatas perahu. Selain itu, kita bisa memaknai alam lewat laut” celetuknya. (Akmal/j1)