Kabargresik.com – Temuan beras oplosan dicampur dengan zat pencuci piring (Detergen) oleh tim satgas pangan Polres Gresik pada kemarin (28/05) di kecamatan Cerme, perlu diwaspadai. Walaupun pelaku sudah di amankan oleh Satreskrim Polres Gresik, ternyata beras oplosan yang beredar sejak tahun 2013 lalu itu membahayakan kesehatan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Gresik dr. Nurul Dholam, beras oplosan yang dicampur dengan cairan pencuci piring yang ditemukan oleh satgas pangan bersama polres Gresik itu bisa dikategorikan membahayakan jika dikonsumsi.
“Namanya juga benda asing, kalau dikonsumsi ya, membahayakan” katanya ketika ditemui reporter kabargresik.com di kantornya (29/05)
Dalam temuan yang dilakukan, gabah yang akan di masukkan ke alat penggilingan itu di bagi dua yakni beras pecah dan utuh. Setelah dimasukan ke mesin penggiling, terdapat satu alat modifikasi untuk memoles beras tersebut dengan air yang dicampur dengan cairan pembersih cuci piring.
Dholam menambahkan, zat pencuci piring tersebut sangat membahayakan. Sebab dalam sabun cuci piring tersebut terdapat bahan-bahan kimia yang efeknya akan langsung ke saluran pencernaan. “Jika beras oplosan itu dimakan akan berdampak mual dan muntah. Bahkan jika dikonsumsi lebih lama akan menyebabkan kanker” lanjutnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, polisi berhasil mengamankan 57 beras yang dipoles dengan cairan cuci piring. Beras tersebut lalu diwadahi kedalam kantong 25 Kilogram siap edar di penggilingan milik Sudarsono (48) warga Desa Dungus Kecamatan Cerme Gresik. Pelaku melakukan hal tersebut agar beras yang diproduksi lebih putih dan bersih.
Kepala Dinas Kesehatan Gresik menghimbau kepada masyarakat jika ingin membeli beras untuk mewaspadai kondisi beras yang putih. “Jika menemui beras Lebih putih dan dicuci berbusa perlu diwaspadai, beli yg normal-normal saja. harus dicurigai jika ada beras super putih” jelas Dholam. (Akmal/k1)