Kabargresik.com – Banjir yang terjadi sejak seminggu yang lalu, di kecamatan Bungah dan Dukun menyebabkan ratusan hektar sawah terendam dan terancam gagal panen. Sementara itu kabar ganti rugi dari pemerintah juga tak pernah terdengar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepela Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan kabupaten Gresik Agus Joko Waluyo, ketika di konfirmasi di kantornya, Selasa (6/12/2016) mengatakan bahwa areal persawahan wilayah Bungah dan Dukun yang sekarang terendam banjir ternyata belum masuk asuransi pertanian serta mulai tahun 2016 anggaran pengendalian bencana alam di tiadakan.
‘’Mulai tahun 2016 sudah tidak ada lagi anggaran pengendalian bencana alam bagi areal pertanian karena kementrian pertanian sudah mencanangkan program asuransi pertanian’’ tegas Agus. Selasa (6/12)
Pihaknya menambahkan, program asuransi pertanian yang di gagas Kementrian Pertanian Pusat bertujuan untuk melindungi petani jika terjadi gagal panen. Di kabupaten Gresik sendiri program asuransi pertanian masih berjalan di tiga kecamatan yakni, Kecamatan Wringin anom, Menganti dan Benjeng. ‘’kecamatan Dukun dan Bungah belum terdata sebagai peserta Asuransi pertanian’’ ungkapnyanya.
Terkait ganti rugi ratusan hektar areal sawah di kecamatan Dukun dan Bungah yang terendam, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Gresik akan mencari solusi dan masih dalam proses pendataan. Saat ini terdapat 103,5 hektar sawah yang terancam gagal panen di dua kecamatan tersebut.
‘’Setelah pendataan final, kami akan meminta bantuan melalui APBD Jawa timur. Barang kali ada bantuan’’ tutup Agus.
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Gresik mengingatkan agar petani mengikuti asuransi pertanian yang di canangkan mulai tahun 2016, agar petani bisa mengendalikan kerugian akibat hama maupun bencana banjir. (Akmal/k1)