kabargresik.com – Curah hujan tinggi di tahun ini membuat para nelayan sekitar muara bengawan Solo Ujungpangkah merasa resah, pasalnya mereka harus menungnggu air tinggi dulu baru bisa melaut, Hal ini di karenakan pendangkalan muara semakin menjadi-jadi.
Pendangkalan muara ini di akibatkan air deras dari aliran bengawan Solo membawa lumpur sehingga terbawa dari hulu ke hilir dan menumpuk di muara bengawan Solo Ujungpangkah.
Pendangkalan ini terjadi di semua kali muara bengawan Solo yang berada di Ujungpangkah. bahkan yang paling parah berada di kali leba’an, terpantau kali yang dahulunya sedalam empat meter kini hanya setinggi mata kaki orang dewasa.
Menurut salah satu nelayan yang tidak mau disebutkan namanya, menuturkan bahwa pendangkalan kali ini menganggu aktifitas nelayan muara bengawan Solo, di karenakan perahu tidak bisa keluar ke laut karena muaranya berlumpur. “Kami harus menunggu air pasang dahulu baru bisa melaut, dan itu sangat menganggu karena selain pendapatan tidak seberapa. hal itu sangat menganggu waktu kami” tuturnya kepada kabargresik.com Rabu (26/10/2016)
Pendangkalan ini pun dari tahun ke tahun semakin tinggi, bahkan dua tahun ini semakin parah di karenakan curah hujan di tahun ini sangat tinggi.
Nelayan itu pun menambahkan bahwa pihaknya menginginkan agar muara bengawan Solo di Ujungpangkah bisa di keruk agar bisa melaut lagi. “Kami pihak nelayan menginginkan agar segera ada pengerukan di muara bengawan Solo karena memang pendangkalan ini sangat menganggu aktivitas kami” tutupnya.
Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi adanya nelayan luar Ujungpangkah yang menggunakan alat tangkap bahaya yang merusak biota laut sehingga menambah pendangkalan ini, karena penggunaan alat berbahya untuk menangkap ikan seringkali membawa lumpur dari dasar laut sehingga mengendap di muara. (akmal/mg2/k1)