Kabargresik.com – Kompetisi esai hari santri yang bertema “Gresik Dalam Atlas Islam Nusantara” digelar Ikatan Keluarga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Cabang Gresik, Senin malam (24/10) menjadi puncak dari hari santri, ditandai dengan malam penganugerahan yang diadakan di kantor PC NU Gresik itu.
Melalui sambutanya Ketua IKA-PMII A. Zainuddin mengatakan bahwa Gresik selain menjadi kota santri, juga menjadi kota peradaban Nusantara. Pendekatan studi lokal, menurut dia menjadi sangat penting karena gagasan Islam Nusantara bukanlah interpretasi teks saja melainkan kontekstualisasi nilai-nilai lokal yang memberi makna dan karakter bagi keberagamaan muslim masyarakat nusantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Banyak sekali tokoh dan ulama Gresik, kapasitasnya menjadi rujukan di Islam Nusantara. Semisal Sunan Giri dan Sunan prapen adalah sistem pemerintahnya menjadi rujukan kerajaan nusantara,” kata ketua umum PMII Periode 2000-2001 itu.
Ia juga mengatakan ada dua hal besar yang lahir dalam momentum hari santri di Gresik, yang pertama munculnya buku “jagad kiai Gresik” dan kompetisi esai itu sendiri. Kegiatan ini juga menjadi kelanjutan dari perjuangan PMII, apalagi ditahun-tahun terakhir ketika ideologi-ideologi menjadi pertarungan antar kelompok.
“Maka menjadi penting memahami Nila-Nilai Kearifan Lokal Gresik, terutama nilai-nilai keteladanan Ulama’ (Studi Lokal Gresik) tentang Islam yang moderat, inklusif, dan toleran di tengah-tengah maraknya agama sebagai tendensi konflik antar horizontal,” kata Zainuddin.
Pastisipasi dalam kegiatan kompetisi esai hari santri ini, ternyata tidak diikuti dari kota Gresik, tetapi dari kota-kota lain seperti Jogja, Surabaya, dan Madura. Hal ini dibenarkan oleh Makmun selaku ketua panitia komeptisi esai hari santri. Dalam kompetisi esai ada 17 naskah yang masuk dalam list panitia, tetapi angka itu dikompetisikan kembali menjadi 3 naskah.
“Dari 17 naskah itu dipilih kembali menjadi 10 naskah yang akan dibukukan, dan nanti diakhir acara dari 3 orang yang dipilih dewan juri akan dipresentasikan dihadapan peserta dan dewan juri untuk merebutkan juara satu,” kata ketua panitia yang juga komisioner KPU Gresik itu.
“Sepuluh naskah pilihan untuk dibukukan dan dipublikasikan sebagai refrensi dan bahan bacaan tentang local wisdom masyarakat muslim lokal dan teladan ulama’ di kota santri ini,”lanjutnya.
Kompetisi esai hari santri itu menghadirkan dewan juri yang dipercaya panitia mumpuni dalam bidangnya seperti, Dr. Rubaidi dari PW NU Jatim, dan Nur Faqih wartawan senior Gresik.
Antara lain tiga naskah terbaik yang dipresentasikan di malam penganugerahan kompetisi esai hari santri itu adalah. A. Rofik seorang guru swasta dengan judul tulisan “pahatan-pahatan sufistik Abah Toyib Sumenko gresik, Syaiful anam salah satu dosen INKAFA dengan judul islam inklusif (nilai estetik budaya kercengan masyarakat Bawean gresik sebagai harmonisasi sosial kemasyarakatan), dan Ali Shodiqin dekan fakultas dakwah INKAFA dengan judul mistisme pesantren dalam realita sosial (epistimologi Irfani dalam kisah mistis di ponpes Mamba’ul Sholihin). (Aam/k1)