Kabargresik_ Para sopir dan pengurus koperasi nelayan Al Farisi yang yang aka mengelolah amgkutan dari terminal RE Martadinata ke makam Malik Ibrahim mendatangi kantor Bupati Gresik, senin (25/1). Mereka memastikan puluhan sopir mobil satle dan pengurus telah siap kengoperasikan armada yang ada tersebut.
Mereka meminta pemerintah Daerah segera memberi kebijakan beroperasinya armada tersebut. Sebab pihak koperasi yang mengelolah sudah siap, bahkan telah mempunyai karyawan yang sudah dikontraknya. Otomatis, kerugian yang dialami pihak koperasi tidak bisa dielak kan, jika terminal antar jemput tidak segera di operasikan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Koperasi kita kan sudah berjalan, otomatis ada kerugian dipihak kita jika belum beroperasi. Untuk satu armada ada dua driver, rencana jumlah keseluruhan ada 20 unit armada, jadi untuk driver (sopir) sebanyak 40 driver dan 4 sopir cadangan. Kalau tidak operasi, kan rugi, belum lagi dengan pengeluaran cicilan unit armadanya,” ungkap salah satu pengurus koperasi yang tidak bersedia disebut nama.
Menanggapi hal tetsebut, pemerintah daerah Kabupaten Gresik akan sesegera mungkin memberi waktu beroperasi. Sebab, masih banyak kekurangan seperti permasalahan dalam perekrutan pegawai (driver) yang di perioritaskan adalah warga setempat. Pemerintah Daerah sendiri tidak mau jika dalam pengoperasiannya nanti terjadi polemik.
“Tadi kita sudah koordinasi dengan pihak perwakilan koperasi Al Farisi, intinya mereka sudah siap untuk mengoperasikan armadanya. Insya Allah dalam waktu dekat ini pengoperasian terminal baru akan kita realisasikan,” terang Penjabat Sekertaris Daerah Kabupaten Gresik, Bambang Isdianto disea-sela inspeksi pengecekan armada di halaman Pemda Gresik, Senin 25/01/2016.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Andhy Hendro Wijaya. Sementara pihaknya sudah mempersiapkan rute untuk armada tersebut, seperti halnya rambu-rambu dan jalur Bus yang masuk ke terminal tersebut nantinya. Pada dasarnya, Pemerintah Daerah sudah memberikan fasilitas kepada masyarakat, yang diharapkan bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat.
“Beberapa waktu lalu ada permasalahan terkait perekrutan pegawai koperasi tersebut, namun sekarang sudah ada titik temu. Setelah ini kita akan tinjau lagi kesiapan bangunan terminal dan armada, setelah itu kita leporkan ke Bupati sekaligus penelaahannya,” tegas nya.
Kadishub menambahkan, rencana tarif untuk pulang-pergi (pp) dari terminal ke makam Maulana Malik Ibrahim Rp.5.000. Namun tarif masih bisa disesuaikan, dengan pertimbangan lainnya. Diketahui armada yang disediakan Koperasi sebanyak 20 unit, dan 10 dari unit Damri, “Nanti teknisnya, jika pengoperasiannya nanti sudah lancar, Damri dengan perlahan akan kita tarik,” pungkas nya. (Tik/K1)