Kabargresik_ Meningkatnya kasus demam berdarah (DB) di kabupaten Gresik memasuki musim hujan membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik melakukan fogging atau penyemprotan insektisida tertentu untuk membunuh nyamuk dewasa di jalan Veteran Gresik.
Tindakan ini disesalkan warga, karena mereka menilai fogging nyamuk yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan terlambat, karena sebelumnya ada warga yang meninggal akibat deman berdarah.
Warga sudah mengusulkan agar fogging nyamuk dilakukan sejak tiga minggu yang lalu. Namun, usulan warga tidak langsung di respon oleh pihak Dinkes Gresik. Demam berdarah telah mewabah di beberapa wilayah di Kabupaten Gresik sejak awal Januari lalu. Di kelurahan Sidomoro, jalan Veteran, Gresik belasan warga terkena demam berdarah hingga harus dirawat di rumah sakit.
Bahkan, dua hari yang lalu, seorang di Sentolang Kebomas dikabarkan meninggal dunia akibat terkena demam berdarah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada Minggu awal Januari 2016, terdapat tujuh pasien terkena demam berdarah yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina. Jumlah tersebut semakin meningkat dengan total jumlah penderita demam berdarah di 18 kecamatan mencapai puluhan orang jelang pertengahan januari ini. Dari jumlah itu, 18 orang di antaranya Warga Sentolang Kebomas.
Suyanto (57) menyesalkan kurang tanggapnya dinas dalam merespon laporan warga. Apalagi demam berdarah telah memakan korban jiwa. “Kita menyesalkan kurang tanggapnya Dinkes untuk melakukan tindakan fogging,” kata Suyanto, Rabu (13/01).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan dr. Sugeng Widodo berdasarkan hasil analisa Penyelidikan Epidemiologi (PE) muncul tambahan satu atau lebih kasus DBD dalam 3 minggu. Adanya tambahan penderita kasus DBD yang meninggal dalam periode 3 minggu sebelumnya. Begitu juga ada tambahan kasus DBD 1 orang dan ada 3 penderita panas tanpa sebab yang jelas dalam periode 3 minggu serta adanya jentik dengan House Index lebih dari 5%,” jelasnya.
Dia menjelaskan, ada yang salah dengan Informasi Edukasi selama ini. ‘Kita sosialisasi ke masyarakat melalui berbagai media namun tetap saja ada kejadian masyarakat emosi perkara menginginkan fogging atau pengasapan di suatu lokasi yang katanya telah berjangkit kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).” pungkasnya. (A Ghofar/K1)