Kabargresik_ Kapal Artama lll milik KPLP Gresik tenggelam di perairan 10 km sebelah utara pelabuhan Gresik Selasa (12/01) tadi siang. Puluhan penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan loncat dari kapal.
Petugas syahbandar pelabuhan Gresik langsung bekerja cepat untuk melakulan evakuasi korban, langsung menghubungi Unit Gawat Darurat (UGD) RS Muhammadiyah Gresik untuk mengirim tim medis, hal itu langsung di respon oleh TRC UGD RS Muhammadiyah yang segera meluncur ke lokasi kejadian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sesampainya di pelabuhan tim TRC langsung memantau kondisi korban, ada 20 penumpang yang berada di kapal Artama lll, 15 penumpang dan 20 ABK. Semua korban selamat dengan kondisi luka luka, ditemukan pula 2 korban dalam keadaan tidak sadarkan diri dan 1 histeris.
Tim SAR dari Pol airut, MDMC, BPBD, bekerja cepat untuk mengevakuasi korban dengan membawa ke kapal penampungan terlebih dahulu untuk mendapatkan perawatan medis sebelum di bawa ke dermaga.
Peristiwa kapal tenggelam dan proses penyelamatan ini hanyalah aksi simulasi yang diadakan RS Muhammadiyah Gresik untuk merespon dan menyiapkan karyawannya menghadapi bencana dari luar, “lokasi kami jaraknya terdekat dari pelabuhan daripada rumah sakit lain, maka kami harus siap jika hal itu terjadi.” kata Amang F Rahman Kabag Humas RS Muhammadiyah Gresik.
Menurut Amang, selain kegiatan ini merupakan program dari RS Muhammadiyah, simulasi pola kordinasi antar instansi sangat penting, “secara medis dan peralatan kita siap, tapi latihan kordinasi antar pihak pihak terkait ini yang sangat penting.” tambahnya.
Tiga kapal dari KPLP, satu kapal Pol Airut, tiga perahu BPBD Gresik. Dalam simulasi ini melibatkan setidaknya 130 orang dari berbagai unsur diantaranya MDMC, KSOP, KKP, Kepolisian, dan Komdestana (Komunitas Desa Tanggap Bencana) bentukan RS Muhammadiyah.
Kegiatan ini direspon positif banyak pihak, karena bisa dikatakan kegiatan seperti ini baru pertama kali diadakan di Gresik seperti yang dikatakan Prof Haryo selaku pemantau kegiatan tersebut ” RS Muhammadiyah adalah pelopor terhadap tanggap bencana, dan itu dibuktikan hari hari ini.” ujarnya.
Senada dengan Prof Haryo, Minhad mewakili BPBD Gresik juga sangat apresiasi dengan RS Muhammadiyah. “Kami berterima kasih karena RS Muhammadiyah sudah punya inisiatif menyelenggarakan kegiatan ini semoga nanti bisa di ikuti yang lain” kata Minhad Kabag Logistik BPBD Gresik. (A Ghofar/K1).