PDAM Gresik Dilaporkan Ke KPK

- Editorial Team

Kamis, 5 November 2015 - 00:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabargresik_ PDAM Gresik dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh mantan direkturnya sendiri. Diduga ada praktik korupsi saat pembangunan dikawasan Driyorejo pada tahin 2012 lalu.

Mengutip laman detik.com pada Rabo (4/11) Pelapor adalah pensiunan pegawai PDAM Gresik.
“Uang negara yang dirugikan diduga sekitar Rp 50 miliar,” kata mantan Direktur Teknik PDAM Gresik Chris Hadi Susanto kepada wartawan di Restoran Agis, Rabu (4/11/2015).

Chris menceritakan, kasus dugaan korupsi yang sudah dilaporkan ke KPK September 2015 lalu ini berawal saat PDAM Gresik tahun 2012 bekerjasama dengan dua rekanan investor untuk membangun proyek di kawasan Driyorejo, Gresik.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rekanan pertama adalah PT Dewata Bangun Tirta (DBT). Perusahaan ini membangun proyek instalasi pengolahan air di Legundi, Driyorejo dengan investasi sebesar Rp 46 miliar.
Rekanan kedua adalah PT Drupadi Agung Lestari (DAL). Perusahaan ini membangun proyek rehabilitation operation transfer di Krikilan, Driyorejo dengan investasi sebesar Rp 86 miliar.
Kedua proyek tersebut ditargetkan selesai satu tahun. Dalam perkembangannya, proyek yang dikerjakan PT DBT selesai. PT DBT mampu memproduksi air baku PDAM sebanyak 200 liter per detik. Air yang diproduksi PT DBT diharapkan membantu kekurangan air yang dibutuhkan PDAM Gresik.

Baca Juga :  Sambari Bagikan 157 Hewan Qurban

PDAM Gresik sendiri hanya mampu memproduksi air 550 liter per detik, dan kurang 100 liter per detik. Kekurangan inilah yang dicukupi oleh PT DBT. Yang dipermasalahkan Chris di sini adalah, PDAM membeli air dari PT DBT dua kali lipat dari harga yang diproduksi sendiri. Dan PDAM justru menutup produksinya sebanyak 100 liter per detik.

“Sekarang ini PDAM Gresik hanya memproduksi air 450 liter per detik. Padahal PDAM Gresik mampu memproduksi air 550 liter per detik. Justru yang 100 liter per detik dimatikan dan membeli semua air 200 liter per detik yang diproduksi PT DBT,” lanjut Chris.

Chris menambahkan, harga yang harus dibeli PDAM Gresik dari PT DBT adalah Rp 2.500 meter kubik. Padahal harga produksi air PDAM sendiri hanya Rp 1.000-1.200 meter kubik. Selisih harga ini lah yang dipermasalahkan Chris.
“Kenapa yang 100 liter pe detik dimatikan dan justru membeli yang lebih mahal. Kenapa justru membeli rugi, terus uangnya ke mana,” ujar Chris.

Untuk PT DAL, Chris mempermasalahkan proyeknya yang belum jadi. Bahkan hingga sekarang proyek tersebut belum kelar juga, hanya dikerjakan 50%. Chris mempermasalahkan adanya pembiaran proyek tersebut. Padahal dalam klausulnya ada kesepakatan bahwa jika investor tidak menyelesaikan proyeknya, maka pengerjaan proyek bisa dilelang ulang.

Baca Juga :  Kecelakaan Maut di Duduksampeyan Gresik, Tujuh Orang Tewas Termasuk Dua Anak

“Tapi yang terjadi tidak demikian. Proyek tersebut dibiarkan saja bahkan hingga sekarang, sudah tiga tahun dibiarkan,” terang Chris.

Untuk nominal kerugian Rp 50 miliar yang dilaporkan ke KPK, Chris menghitung hanya dari kumulasi kerugian proyek PT DBT yang produksi airnya dibeli oleh PDAM Gresik sejak awal hingga sekarang. Chris tidak menyertakan kerugian investasi pada proyek PT DAL.

Dalam konferensi pers tersebut, Chris ditemani oleh Zaki Zulkarnain, mantan Direktur Umum PDAM Gresik. Pada 2012, Chris dan Zaki dipecat oleh Bupati Sambari Halim Radianto dengan tuduhan telah merugikan negara.

Pemecatan itu kemudian di-PTUN kan keduanya. Dalam sidang PTUN, Chris dan Zaki dinyatakan menang pada 2013, dan mereka pun kembali bekerja hingga mereka pensiun pada 2015.

“Laporan tersebut telah kami laporkan ke KPK. Kami tidak melaporkan siapa, tapi kami melaporkan adanya dugaan korupsi di PDAM Gresik. Laporan telah diterima dan KPK menjanjikan akan melakukan penyelidikan,” pungkas Chris.

Andri Irawan, ketua LSM Masyarakat Transparansi Jawa Timur (Matra Jatim) yang mendampingi Chris dan Zaki mengatakan dugaan korupsi Rp 50 miliar di tubuh PDAM Gresik patut diselidiki kemana saja uang tersebut mengalir. (Dtc/K1)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mahasiswa Surabaya Tewas dalam Kecelakaan di Driyorejo Gresik, Mobil Elf Diduga Lalai
Estu Winarni Akhirnya Ditemukan Mengambang
Pencarian Hari Kedua Wanita yang Diduga Lompat dari Tambangan Bambe Belum Membuahkan Hasil
Ibu Rumah Tangga di Driyorejo Diduga Bunuh Diri dengan Terjun ke Sungai Kalimas
Ibu Rumah Tangga di Gresik Meninggal Diduga Usai Percobaan Gantung Diri, Keluarga Temukan Kejanggalan
Anggota DPR RI Nila Yani Bagikan Rombong Gratis untuk UMKM Gresik
Forklif Parkir di Jalur Rel, KA Commuter Line Jenggala Hantam Kendaraan di Segoromadu Gresik
Aksi Tak Senonoh Pengendara Motor di Gresik Terekam Kamera, Netizen Geram
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 14:43 WIB

Mahasiswa Surabaya Tewas dalam Kecelakaan di Driyorejo Gresik, Mobil Elf Diduga Lalai

Kamis, 17 April 2025 - 14:26 WIB

Estu Winarni Akhirnya Ditemukan Mengambang

Selasa, 15 April 2025 - 18:29 WIB

Ibu Rumah Tangga di Driyorejo Diduga Bunuh Diri dengan Terjun ke Sungai Kalimas

Minggu, 13 April 2025 - 21:17 WIB

Ibu Rumah Tangga di Gresik Meninggal Diduga Usai Percobaan Gantung Diri, Keluarga Temukan Kejanggalan

Minggu, 13 April 2025 - 14:00 WIB

Anggota DPR RI Nila Yani Bagikan Rombong Gratis untuk UMKM Gresik

Berita Terbaru

Peristiwa

Estu Winarni Akhirnya Ditemukan Mengambang

Kamis, 17 Apr 2025 - 14:26 WIB