Gresik – Menjelang Lebaran, permintaan kopiah (songkok) mengalami lonjakan drastis. Salah satu home industry yang kebanjiran pesanan adalah milik Pondok Pesantren KH M. Kholil, Gresik. Produk kopiah buatan ponpes ini bahkan laris hingga ke luar pulau.
Santri Ikut Terlibat dalam Produksi Kopiah
Menariknya, proses produksi kopiah ini juga melibatkan para santriwan dan santriwati. Mereka bertugas dalam tahap finishing dengan teknik ngesum atau menjahit dengan tangan. Sementara itu, proses awal seperti pembuatan pola, pemotongan kain bludru, serta jahitan utama dikerjakan oleh pekerja lainnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukan hanya itu, santri juga dilibatkan dalam proses pengepakan hingga pengiriman kopiah ke berbagai daerah.
Antusiasme Santri dalam Produksi Kopiah
Hafiz, salah satu santri yang ikut dalam produksi, mengaku senang dapat berkontribusi.
“Senang sekali bisa membantu proses produksi kopiah. Walaupun hanya dalam tahap finishing, rasanya bangga karena pesanan sedang banyak menjelang Lebaran,” ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Rita, salah satu santriwati. Menurutnya, keterlibatan dalam produksi ini memberikan pengalaman berharga.
“Senang bisa ikut membantu, apalagi saat permintaan kopiah sedang tinggi seperti sekarang,” katanya.
Lonjakan Permintaan hingga Lima Kali Lipat
Ustadz Kartono, pengasuh sekaligus pengrajin di home industry Ponpes KH M. Kholil, menyatakan bahwa pesanan kopiah tahun ini sangat tinggi.
“Pesanan membludak. Saat ini kami baru bisa menyelesaikan seperempat dari total pesanan yang harus dikirim sebelum Lebaran,” ungkapnya.
Biasanya, industri rumahan ini mampu memproduksi 75-100 kodi kopiah per bulan. Namun, menjelang Lebaran, jumlah pesanan meningkat hingga tiga hingga lima kali lipat.
“Produksi bulanan kami rata-rata 75-100 kodi, tapi saat mendekati Lebaran, permintaan melonjak drastis,” imbuhnya.
Pasar Luas, Kiriman Hingga ke NTT
Selain memenuhi kebutuhan di Pulau Jawa, home industry ini juga mengirimkan kopiah ke berbagai daerah di luar pulau. Beberapa daerah tujuan pengiriman antara lain Pontianak, Lombok, dan bahkan hingga Nusa Tenggara Timur.
“Pengiriman terjauh kami sampai ke NTT, selain ke Pontianak dan Lombok,” beber Ustadz Kartono.
Harga Kopiah yang Kompetitif
Dari segi harga, kopiah buatan Ponpes KH M. Kholil dibanderol dengan harga yang bervariasi. Untuk satuan, harganya sekitar Rp35 ribu per biji. Sementara itu, harga per kodi berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp600 ribu, tergantung model dan bahan yang digunakan.
“Harga kopiah per biji sekitar Rp35 ribu. Sedangkan harga per kodi tergantung bentuk dan bahan, berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp600 ribu,” pungkasnya.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Akhmad Sutikhon