Gresik – Banjir akibat luapan Kali Lamong kembali merendam wilayah Gresik selatan. Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani, bersama Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, langsung turun ke lokasi terdampak untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal. Salah satu titik yang dikunjungi adalah dapur umum di Balai Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng, pada Minggu (2/3/2025).
Setelah menghadiri Retret Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2025 selama delapan hari di Kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Gus Yani dan Alif segera menggelar rapat koordinasi di kantor BPBD Gresik. Usai salat tarawih, mereka bergerak menuju Benjeng dan Balongpanggang, dua wilayah yang paling terdampak banjir.
Di Benjeng, Gus Yani dan Alif meninjau kondisi permukiman yang terendam banjir sebelum menuju Balai Desa Kedungrukem. Di sana, dapur umum telah didirikan untuk menyediakan makanan sahur dan berbuka bagi warga terdampak.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Wabup, Sekda, Dinas PUTR, Dinsos, BPBD, serta para camat di wilayah terdampak. Ada sejumlah langkah antisipasi yang dibahas, terutama karena curah hujan tinggi dalam dua hari terakhir menyebabkan air Kali Lamong kembali meluap,” ujar Gus Yani.
Karena bencana ini terjadi di bulan Ramadan, Pemkab Gresik memprioritaskan bantuan logistik dan pangan bagi warga yang menjalankan ibadah puasa.
“Kami ingin memastikan warga terdampak tetap bisa sahur dan berbuka dengan baik. Semoga air cepat surut dan hujan tidak turun lagi malam ini, sehingga luapan air bisa terkendali,” tambahnya.
Dalam diskusi bersama jajaran terkait, Pemkab Gresik merancang sejumlah langkah percepatan penanganan banjir. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pembangunan kolam retarding basin atau kolam retensi sebagai penampung air sementara.
“Tahun ini sudah ada pembebasan lahan untuk kolam retarding basin kedua, seperti yang sudah dilakukan di Kecamatan Cerme. Kami berharap pembebasan lahan untuk percepatan pembangunan kolam retensi di sepanjang sungai Kali Lamong dapat segera dimulai,” kata Gus Yani.
Menurutnya, jika proyek ini terealisasi, risiko banjir di kawasan sekitar Kali Lamong bisa berkurang secara signifikan.
“Kolam retensi di Cerme memang sudah optimal, tapi kapasitas tampungannya terbatas. Oleh karena itu, tahun ini kami mulai membangun kolam retensi kedua di Balongpanggang. Kami juga berharap DPRD Gresik dapat mendukung optimalisasi anggaran untuk proyek ini,” jelasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan DPRD, diharapkan penanganan banjir di Gresik bisa lebih efektif dan mampu mengurangi dampak bencana di tahun-tahun mendatang.
Dampak dan Kondisi Terkini
Berikut adalah dampak banjir akibat luapan Kali Lamong dan Bengawan Solo di beberapa kecamatan:
BANJIR LUAPAN KALI LAMONG :
A. KECAMATAN BALONGPANGGANG
1. Desa Dapet :
– 5 Rumah warga tergenang 10 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 5 – 1 cm , sepanjang 100 M
– JPD tergenang : 100 M
– Fasum tergenang : Makam
– Sawah : 25 Ha
2. Desa Sekarputih :
– Rumah tergenang 261 rumah, tinggi genangan 10 – 40 cm
– Jalan lingkungan tergenang 30 – 60 cm
– Sawah : 25 Ha
3. Desa Wotansari :
– Rumah tergenang : 232, tinggi genangan 10 – 30 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 30 – 60 cm, sepanjang 2000 M
– JPD tergenang : 800 M
– Sawah : 40 Ha
– Fasum Tergenang Makam, SDN 143 Gresik
4. Desa Banjaragung :
– Rumah tergenang 90, tinggi genangan 10 – 30 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 30 – 50 cm, sepanjang 1000 M
– Sawah : 50 Ha
5. Desa Karangsemanding :
– Rumah tergenang : 340, tinggi genangan 10 – 30
– Jalan Lingkungan tergenang 20 – 40 cm, sepanjang 900 m
– Sawah : 80 Ha
6. Desa Pucung
– JPD Tergenang 10 – 50 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 10 – 20 cm
– Rumah Tergenang 150 dengan ketinggian 5 – 10 cm
B. KECAMATAN BENJENG
1. Desa Lundo :
– Jalan Lingkungan tergenang 20 – 60 cm sepanjang 1200 M
– Rumah tergenang : 190
2. Desa Sedapurklagen :
– Jalan Lingkungan tergenang 20 – 40 cm, sepanjang 2000 M
– JPD tergenang 30 – 70 cm sepanjang 3000 M
– Rumah tergenang 300, tinggi genangan 10 – 30 cm
– Fasum : SDN, TK, PAUD, Masjid, PUSTU
– Sawah 70 Ha
3. Desa Deliksumber
– Jalan Lingkungan tergenang 30 – 70 cm, sepanjang 1800 M
– JPD tergenang 30 – 90 cm sepanjang 1200 M
– Rumah tergenang 135
– Sawah 65 Ha
4. Desa Kedung Rukem
– Jalan lingkungan tergenang 20 – 60 cm
– JPD Tergenang 30 – 115 cm
– jalan Raya Tergenang 20 – 60 cm
5. Desa munggugiati
* Jalan lingkungan tergenang 30 -70 cm sepanjang 2.250 M
* JPD tergenang 30 – 80 cm sepanjang 1800 M
Jalan Raya Benjeng sudah tergenang 20 – 40 cm sepanjang 1000 M
C. KECAMATAN MENGANTI
1. Desa Boboh :
– Jalan Raya Boboh tergenang 5 – 10 cm, sepanjang 50 M
2. Desa Bringkang :
– JPD tergenang 10 – 40 cm
Perumahan Oma Indah :
– 1100 rumah di Perumahan Oma Indah Menganti tergenang 20 – 40 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 30 – 80 cm, sepanjang 6000 M
– Warga mengungsi di Balai RW 09 sebanyak ± 105 jiwa
Perumahan Maharaja Residence :
– Jln lingkungan perumahan Maharaja tergenang 30 – 50 cm
– Rumah Tergenang 35
3. Desa Pranti :
– JPD Tergenang 30 – 50 cm
Perumahan Graha Menganti 2 :
– Jln lingkungan tergenang 50 – 80 cm
– Rumah Tergenang ± 85 Rumah
3. Desa Gadingwatu :
– 40 rumah tergenang 20 – 30 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 20 – 30 cm, sepanjang 400 M
D. KECAMATAN CERME :
1. Desa Morowudi :
– Jalan Raya Morowudi tergenang ± 10- 20 cm, sepanjang 400 M
– Jalan lingkungan Dusun Morowudi Wetan tergenang ± 5- 15 cm, sepanjang 200 M
– Jalan lingkungan Dusun Ngebret tergenang ± 10-20 cm, sepanjang 100 M
– Rumah tergenang 45 rumah, tinggi genangan 5 – 10 cm
– Sawah ± 50 Ha
– Tambak ± 50 Ha
2. Desa Pandu :
– Jalan Desa tergenang 10 – 35 cm sepanjang 70 M
– 25 Ha Tambak tergenang
– Makam Desa Pandu tergenang 120 cm
BANJIR LUAPAN BENGAWAN SOLO :
A. KECAMATAN BUNGAH
1. Desa Bungah :
> Dusun Nongkokerep
– 20 rumah terendam
– Fasum : 1 masjid muhajirin & 1 Sekolahan MI
> Dusun Bungah
– 30 rumah terendam
– Fasum : 1 pondok qomaruddin
– Jalan lingkungan tergenang 300 M
> Dusun Kaliwot
– 20 rumah terendam
– Fasum : 1. Langgar/musholla
– Jalan lingkungan 300m
> Dusun Dukuh
– 15 rumah terendam
– Jalan lingkungan 250m
– Fasum : 1 sekolahan PAUD
> Dusun Karangpoh
– 35 rumah Terendam
– Fasum : 1 langgar/musholla
– Jalan lingkungan 500 M tinggi genangan 20-70 cm
2. Desa Sukowati :
– 5 Rumah tergenang
– jalan lingkungan tergenang ketinggian 10-20 Cm
3. Desa Mojopuro Wetan :
– 11 rumah tergenang 10 – 20 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 5 – 10 cm
– Fasum tergenang : 1 Masjid
B. KECAMATAN DUKUN :
1. Desa Madumulyorejo
– 8 rumah tegenang 10 – 15 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 10 – 15 cm, sepanjang 100 M
2. Desa Jrebeng :
– 7 rumah tergenang 5 – 10 cm
– Jalan Lingkungan tergenang 10 – 20 cm, sepanjang 100 M
C. KECAMATAN MANYAR :
1. Desa Sembayat :
– 3 rumah di bantaran sungai tergenang 10 – 20 cm
– Jalan lingkungan tergenang 5 – 10 cm, warga membuat tanggul penahan air di jalan lingkungan.
KEBUTUHAN MENDESAK :
Kebutuhan mendesak saat ini meliputi perahu evakuasi untuk Desa Sedapurklagen dan Desa Kedungrukem.
UPAYA :
– Koordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, BPBD Jatim dan relawan desa
– Koordinasi dengan Muspika dan Pemdes terdampak banjir.
– Koordinasi dengan DPUTR Kab. Gresik
– Monitoring dan Pendataan Banjir
– Evakuasi warga menuju tempat yang aman.
– Pengerahan personel, peralatan dan logistik ke lokasi Banjir
– Pemasangan tenda di tempat pengungsian Desa Bringkang
Penulis : Akhmad Sutikhon
Editor : Akhmad Sutikhon