Kabargresik_ Rumah sakit Ibu dan Anak (RSIA) Nyai Ageng Pinatih membantah telah melakukan malpraktik dalam penanganan medis saat mengangkat tumor yang ada di paha Muhammad Gathfan Habibi (5). Melalui seluler direktur RSIA Nyai Ageng Pinatih, Akhmad Zajuli mengklarifikasi kepada kabargresik.com atas berita tersebut.
“Kami sudah melakukan tindakan medis sesuai dengan prosedur dan hasil evaluasi kami, tidak ada kesalahan saat melakukan operasi,” ujar Zajuli, Senin malam (16/2/2015).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Zajuli terjadinya koma yang dialami oleh Habibi bisa dikarenakan adanya alergi yang tidak diberitahukan sebelumnya. “Biasanya pasien kalo baru pertama operasi saat ditanya apakah ada alergi obat atau makakan jawabannya tidak ada dan kami pun tidak bisa melakukan ujicoba pembiusan, kami percaya data dari pasien,” jelas Zajuli.
zajuli tidak mau memberikan komentar saat ditanya terkait penanganan pasca operasi, yang menurut pihak orang tua korban, Habibi hanya diletakan dilorong ruangan. “Saya tidak bisa memberikan komentar masalah itu ditelepon, takut salah,” tegas Zajuli yang juga dokter gigi tersebut.
Sebelumnya Muhammad Gathfan Habibi, anak 5 tahun ini mengalami koma ruang ICU RSUD Ibnu Sina Gresik sudah 45 hari, setelah menjalani operasi pengangkatan tumor di Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Nyai Ageng Pinatih Gresik. Habibi koma diduga mengalami malpraktik.
Kejadian ini bermula saat balita dari pasangan Pitono dengan Setiyawati warga desa Sumber Rt 4 Rw 2 Kebomas Gresik mengaku kesakitan pada paha atas kanan. Oleh orang tuanya, Habibi yang masih duduk di kelas B TK Bhakti 5 Gresik Kota Baru akhirnya diperiksakan di poli anak RSUD Ibnu Sina Gresik pada tanggal 7 April 2014. Dari hasil yang didapatkan melalui uji laboratorium, paha Habibi dinyatakan ada spindle tumor.
Orang tua Habibi tidak langsung mengobati anaknya, tapi masih menunggu reaksi atas penyakit tersebut. Namun saat Pitono jalan -jalan di jalan Panglima Sudirman Gresik, dia melihat ada praktik dokter bedah Yanuar Sham, pada 24 Desember 2014 orang tua Habibi melakukan konsultasi dengan dokter Yanuar Sham. Dari hasil konsultasi, disimpulkan Habibi harus dioperasi.
Dokter Yanuar Sham menyarankan untuk operasi di rumah sakit RSIB Nyai Ageng Pinatih. “Saat itu dokter Yanuar menyarakan untuk di Pinatih, karena dia sudah biasa disana,” ujar Pitono.
Sebenarnya Pitono meminta operasi dilakukan di RS Semen Gresik atau di RS Petrokimia Gresik, namun menurut pengakuan Pitono, dokter Yanuar tidak punya jadwal praktik di kedua rumah sakit tersebut. (Tik)
Berita terkait: http://gresik.kabarbaru.com/diduga-akibat-malpraktik-habibi-koma-hingga-kini/