Kabargresik_ Meski saat ini musim hujan, namun kondisi tersebut tidak membuat air berlimpah bagi petani Pantura.
Akibatnya, padi berumur satu minggu yang baru ditanam dilahan sawah seluas 300 hektar diwilayah Dukun dan Panceng, terancam gagal panen karena padi yang baru ditanam tersebut terancam kering dan mati.
Untuk mensiasati masalah air ini, para petani disana terpaksa harus menguras koceknya dalam-dalam untuk mengairi sawah tersebut dengan menggunakan mesin pompa.
Biasanya mengairi sawah tersebut para petani menggunakan air yang berada di sungai selebar 6 meter yang jaraknya hanya sekitar 2 meter dari ladang sawah mereja.
“Para petani disini mengandalkan dari sungai terdekat atau aliran irigasi dari waduk Mentaras Kecamatan Dukun.”Kata Edy purnawan(35) petani asal Tebuwung Dukun .(13/1)kepada kabargresik.com.
Ditambahkan Edy, sulitnya air waduk yang biasa mengaliri ke sawah sudah berlangsung selama 5 hari terakhir.Mereka terpaksa harus menggunakan pompa air bahkan ada yang menyewa pompa air untuk mengairi sawah ladangnya yang kondisinya terlihat mengering.
”Jadi kami sewa pompa air untuk menyedot air borboran lalu kami alirkan ke sawah.”Imbuhnya.
Petani setempat mengharapkan agar kondisi kesulitan air tersebut mendapat sikap dari dari pihak dinas terkait.
”Intinya kami meminta ada solusi dari dinas terkait atas kendala ini.”Harapnya.(Syafik)
Editor: Fahruddin