Kabargresik_ Setelah melakukan aksi ‘longmarch’ dan melakukan orasi sejak Kamis pagi tadi (16/1/2014), hingga suang ini ratusan warga Dusun Banyutami Desa Banyuwangi memilih bertahan di depan pintu masuk PT. Suri Tani Pemuka, Manyar Gresik.
Bersama warga Kepala Dusun Banyutami, Imam (43) memilih bertahan di tenda sebagian ada yang menunggu di warung kopi jalan dusun Banyutami.
Mereka memilih bertahan di depan pabrik yang berusia sekitar 1,5 tahun ini untuk mendengarkan jawaban atas tuntutan warga untuk menutup pabrik itu karena berbagai alasan sosial.
Dikatakannya, saat ini pihak manajemen PT. Suri Tani Pemuka sedang melakukan rapat tertutup terkait tuntutan warga akan keberadaan pabrik yang selama ini dinilai kurang peduli,
“Perundingan pertama pagi tadi dengan kami (warga banyutami) buntu, sekarang manajemen sedang menggelar musyawarah sampai pukul 14.00 WIB” Katanya.
Dia menambakan jika aksi ratusan warga di dusunnya ini merupakan klimaks dari kegeraman perlakukan pabrik yang sama sekali tidak bertanggungjawab terhadap dampak produksi perusahaan yang mengimbas kepada warga,
“Tanpa peduli warga, pabrik ini terus menerus menciptakan polusi udara dan bau tidak sedap, padahal sebelumnya kita juga sempat mengeluhkan pada pihak pabrik”.
Sementar itu, disebutkan dalam selebaran yang dibagikan kepada pengguna jalan dan media massa, tuntutan penutupan pabrik lantaran :
1) Mencemari polusi udara, banu menyengat/tidak sedap, 2) Tidak peduli dengan kesehatan masyarakat dan mengganggu kenyamanan masyarakat, 3). Tidak mementingkan tenaga kerja lokal 4). Tidak pernah merealisasikan CSR bagi kesejahteran masyarakat..(chidir)
Editor: sutikhon