MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGAYAKARTA — Dai kondang Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat (UAH), memberikan pengajian Tarhib Ramadan di Masjid Walidah Dahlan Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta pada Sabtu (2/3). Dalam kesempatan tersebut, UAH memberikan pesan penting kepada para mahasiswa, yaitu agar tetap konsisten melaksanakan salat malam.
“Kalau Anda masih kuliah, masih belajar, saran saya jangan tinggalkan salat malam. Saya ulangi, kalau bisa konsisten kerjakan salat malam,” ucap alumni Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Garut ini.
Dalam ceramahnya, UAH menekankan bahwa bagi mereka yang masih dalam masa kuliah dan pembelajaran, sebaiknya tidak meninggalkan salat malam. UAH mengutip hasil kajian akademis yang menunjukkan bahwa mengaktifkan kondisi otak pada sepertiga malam setelah istirahat merupakan cara yang paling efektif untuk akselerasi pengetahuan.
UAH menghubungkan pesannya dengan ayat Al Baqarah ayat 282 yang menyatakan, “Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu.” UAH menjelaskan bahwa sifat takwa, yang tercermin dalam ayat Adz-Dzariyat ayat 15-18, adalah seseorang yang sering melaksanakan salat tahajud, menunjukkan bahwa sedikit tidur di malam hari dapat membawa kebijaksanaan.
Dalam rangkaian ceramahnya, UAH menyebutkan empat keutamaan salat tahajud. Pertama, Allah akan menjamin dan mengangkat karier pekerjaan seseorang, membawa keberkahan dalam usaha mendapatkan ridha Allah dalam aktivitas sehari-hari. Kedua, akan dipermudah dalam segala urusan, mulai dari ibadah, aktivitas, hingga mencari nafkah. Ketiga, salat tahajud memberikan petunjuk dan jalan keluar dalam menghadapi kesulitan dan permasalahan. Terakhir, melalui salat tahajud, seseorang akan dijauhkan dari gangguan manusia yang mungkin memiliki niat buruk terhadap karier dan pekerjaannya.
Keempat keutamaan ini akan semakin bertambah apabila dilakukan pada saat bulan Ramadan. Oleh karena itu, sejak bulan Sya’ban, UAH menekankan pentingnya konsistensi dalam melaksanakan salat malam. Tujuannya adalah agar ketika bulan Ramadan tiba, pelaksanaan salat malam telah terbiasa dan dapat merasakan nuansanya dengan lebih mendalam.
Dalam penekanannya, UAH menyampaikan, “Orang-orang yang senantiasa meningkatkan salat malam di bulan Sya’ban lantas semangat menjemput ibadah itu di bulan Ramadan, maka Allah akan memberikan kedamaian dalam hatinya, dan nikmat ketenangan dalam jiwanya.”
UAH berharap agar para mahasiswa Muhammadiyah dapat memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai momen untuk memperkuat kedisiplinan dalam melaksanakan salat malam, sebagai persiapan menghadapi bulan penuh berkah, yaitu Ramadan.