MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengapresiasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dalam waktu singkat 43 tahun berhasil menjadi muda, mendunia, dan diharapkan masuk dalam 1.000 universitas terbaik di dunia.
Bahkan tidak hanya masuk di angka 1.000 universitas terbaik dunia, tetapi secara bertahap harus lebih baik. Peringkat itu menurut Haedar bukan suatu yang mustahil untuk diraih. Sebab jika dilihat dari tempo waktu 43 tahun UMY sudah bisa menjadi perguruan tinggi yang membanggakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tahap demi tahap kemudian menjadi kampus yang hari ini menjadi unggul, membanggakan, dan berkemajuan,” kata Haedar pada Kamis malam (29/2) di acara Malam Refleksi Milad 43 UMY yang digelar di Masjid KH. Ahmad Dahlan.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA), termasuk UMY di dalamnya merupakan kepanjangan aksi nyata dari Muhammadiyah yang berkiprah nyata lebih dari satu abad untuk membangun peradaban semesta. Dengan tidak melupakan konteks lokalitas yaitu membangun Indonesia.
Haedar beralasan, lokalitas tidak boleh dilupakan karena Muhammadiyah menjadi bagian tak terpisahkan dari Republik Indonesia, dan Muhammadiyah juga ikut mendirikannya. Perjuangan yang dilakukan oleh Muhammadiyah untuk Indonesia merdeka tidak hanya melalui gerakan pemikiran, tapi juga aksi nyata dan secara fisik.
Besarnya Republik Indonesia harus disadari oleh setiap elemen bangsa ini. Sebab tidak mudah untuk membangun dan memanajemen sebuah negara sebesar ini. Setelah melalui proses yang panjang, Indonesia dengan seluruh elemen di dalamnya diharapkan ikut membangun peradaban dunia.
Merujuk Surat Ali Imran ayat 110, Haedar menyebut bahwa peran membangun peradaban yang berkeadaban juga menjadi bagian dari perintah seorang muslim. Sebab, dari surat itu Allah SWT memerintahkan umat Islam menjadi umat terbaik dan membawa kebaikan.
“Maka dia harus berada di atas rata-rata dengan yang lain jika dia diperbandingkan, ketika dia dipertandingkan, dikompetisikan, dan dikomparasikan itu dia yang terbaik. Diri kita juga harus sama,” ungkap Haedar.
Haedar memandang, usaha menjadi yang terbaik bukan hanya dalam konteks komunitas atau umat. Tetapi perintah itu dapat juga ditujukan kepada setiap individu umat Islam. Baik itu dalam pendidikan, dan dalam di sisi kehidupan manusia yang lainnya.
Sumber berita ini dari girimu.com