Ribuan warga desa Sekapuk Ujungpangkah Gresik menghancurkan patung Ki Begawan Setigi di tempat wisata alam setigi dan kebun pak inggih.
Mereka bersepakat untuk menghancurkan patung Ki Begawan stigi yang ada di dua tempat wisata milik desa tersebut.
Bagi warga desa sekapuk, patung-patung yang menggambarkan wajah kepala desa lama, Abdul Halim yang sudah habis masa jabatannya itu menjadikan kehidupan warga desa Sekapuk tidak nyaman.
Menurut warga desa sekapuk patung-patung tersebut menunjukkan simbol kepongahan pemimpin desa yang tidak mau menerima kritik dan saran dari warga desa.
Khoiriyah misalnya, perempuan warga desa Sekapuk yang bekerja sebagai wedding organizer itu mengaku dirinya tidak respek sama sekali dengan tingkah laku kepala desa Abdul Halim.
“Keinginan warga desa sekapuk untuk menghancurkan patung-patung tersebut tidak berhubungan sama sekali dengan urusan agama tapi kita ingin dengan hancurnya patung-patung tersebut kesombongan yang ada di desa sekapuk sirna, karena desa sekapuk tidak hanya dibangun oleh salah satu kepala desa yang menjabat namun dibangun oleh masyarakat dengan banyak periodisasi kepala desa yang pernah menjabat.” Ujar Khoiriyah dlsaat ditemui di kebun pak Inggih, Sabtu (30/12/2023).
Khoiriyah juga kecewa dengan sebutan desa milyader tetapi warganya juga banyak yang masih dibawah garis kemiskinan.
“Milyader opo mas, yang miskin disini banyak, tapi datanya dihapus supaya tidak diberi bantuan pemerintah l” keluh Khoiriyah.
Tidak hanya Khoiriyah, Abdur Rofiq salah satu anggota Tim 9, yang dibentuk warga untuk melakukan investigasi atas tindakan non prosedural mantan kepada desa Abdul Halim juga mengungkapkan kekesalannya.
“Ini simbul keangkuhan kades lama dengan patung-patungnya, dan warga ingin simbul – simbul itu dihilangkan.” Ujar Rofiq.
Rofiq juga mengungkapkan bahwa kepala desa Abdul Halim harus mempertanggungjawabkan keuangan pengelolaan tempat wisata yang diduga ada sekitar 9,5 miliar rupiah.
“Ada hutang bank dan saham fiktif (abab) yang totalnya 9.5 miliar yang harus diaudit ulang. Kenapa sampai ada hutang sebanyak itu” terang Rofiq.
Sebelumnya warga desa Sekapuk pada juma’at malam (29/12023) melakukan public hiring antara warga, BPD, perangkat desa, PJ Kepala desa, Camat Ujungpangkah dan utusan Pemkab Gresik di balai desa.
Warga Sekapuk menanyakan banyak hal terkait pengelolaan obyek wisata desa baik management pengelolaan maupun keuangan.
Dalam suasana tegang tersebut akhirnya disepakati akan ada rembuk desa pada awal Januari 2024 dan penghancuran patung Ki Begawan Setigi dan patung pak Inggih yang berada di tempat wisata Setigi dan Kebun pak Inggih. (Tiko)