Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur, menggelar Tabligh Akbar, Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Pra-Musyawarah Cabang (Musycab) ke- 13.
Kegiatan Tabligh Akbar dibarengi Peresmian Masjid KH Ahmad Dahlan & Gedung ‘Aisyiyah Sidayu yang menghadirkan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti, MEd, Ahad, (21/5/2023).
Ketua PCM Sidayu H Achmad Muladziz, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada para jama’ah yang hadir dalam kegiatan Tabligh Akbar dan juga berterimakasih kepada Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti, MEd yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan Tabligh Akbar sebagai pembicara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya ucapkan terima kasih kepada jamaah masjid Ahmad Dahlan yang berkenan hadir dan menunggu sampai acara ini berlangsung, dan juga terima kasih kepada sekretaris umum PP Muhammadiyah profesor Abdul Mukti yang menyempatkan diri untuk hadir di Sidayu semoga tausiyah beliau bisa menjadi spirit kita dalam berdakwah ” ucap Achmad Muladziz
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik H. M. Thoha Mahsun, saat sambutan mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh PCM Sidayu dalam Pra-Musyab.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan pramuscab yang dilakukan oleh PCM Sidayu, acaranya sangat meriah dan menggembirakan” katanya.
Sementara itu Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti, MEd sebagai pembicara Tabligh Akbar, Menyampaikan, Apresiasi kepada PCM Sidayu yang sudah menyelesaikan pembangunan Masjid yang mewah dan megah sejak 2017.
Ia menyampaikan, Fungsi utama masjid adalah untuk ibadah dan fungsi lainnya berkaitan dengan kegiatan dakwah dan pendidikan Islam, seperti yang dicontohkan Rasulullah ketika hijrah yang beliau bangun pertama kali adalah masjid.
“Masjid merupakan cermin dan ukuran sejauh mana kualitas umat islam dan peradapan dan keadapan yang dimiliki masyarakat disekitar masjid.” Ujarnya.
Indonesia mengalami degenerasi diniyah, dalam pengertian terputusnya generasi secara keagamaan, di antaranya Satu keluarga sudah berbeda agama, masih seagama tetapi kualitasnya berbeda (menurun), Orang tuanya tokoh agama anaknya muslim ta’at tetapi tidak seserius dan se-teguh orang tuanya untuk memperjuangkan dakwah.
“Jangan sampai ada keterputusan generasi maka jadikan masjid sebagai tempat menempa generasi, buat mereka betah dimasjid” pinta Mukti.
Harapan dia ke jama’ah Tabligh Akbar, kalau sudah memiliki masjid yang megah dan mewah tugas utama adalah memakmurkan masjid dengan makna, di antaranya menjadikan masjid yang ramai dengan kegiatan ibadah dan dakwah dan Memakmurkan jamaahnya.
“Memakmurkan jama’ah itu juga tugas takmir. Kalau jamaahnya makmur berarti itu juga syiar, terang mantan ketua PP Pemuda Muhammadiyah.
Menurut Mukti, saat Kemasjid jamaah harus berpenampilan yang gagah jangan jadi jamaah minimalis.
“Jangan seng penting nutup aurat. Masak begitu. Katanya mau membangun peradaban, jadi tidak boleh begitu” pinta Mukti.
Jangan jadi ummat yang minimalis
“Jangan seng penting nutup aurat. Masak begitu. Katanya mau membangun peradaban, jadi tidak boleh begitu” pinta Mukti.
Abdul Mukti juga berharap masjid KH Ahmad Dahlan Sidayu juga berfikir lebih maju. Masjid harus punya konsep Green energy.
“Sayangnya saya kesini telat, kalau tahu gambarnya lebih awal, maka saya usulkan untuk masjid dengan tenaga Surya. Green energy” pinta Mukti. (Az/tik)
Penulis : Ahmad Azharuddin
Editor: Mas Tiko