kabargresik_ simpang siurnya pemberitaan terkait tragedi Tanam Mangrove dalam rangkah memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 1 November 2013 akhirnya terkuak. kabargresik.com melakukan penelusuran dari berbagai sumber ternyata apa yang diberitakan melalui media masa banyak yang tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
Sebelumnya banyak media masa yang memberitakan tragedi tergulingnya perahu yang mengangkut sebelas penumpang dengan tiga korban jiwa itu akibat penumpang berfotoria dan senda gurau diatas perahu ternyata tidak benar.
Informasi yang didapat dari beberapa korban selamat diantaranya Muslimun yang hingga kini masih dirawat di rumah sakit Ibnu Sina Gresik mengatakan tergulingnya perahu bukan karena ulah para penumpang. “tidak ada berfotoria diatas perahu, maupun bersenda gurau, kami pulang karena waktu sudah siang takut tidak terkejar sholat Jumat,” ujar Muslimun, sambil menyesalkan pemberitaan yang keliru di banyak media masa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Muslimun mengisahkan, keberangkatan para pemuda yang diundang oleh Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbutparpora) Kab Gresik ke sisi utara sungai bengawan solo di dusun Tajungrejo desa Pangkah Wetan kecamatan Ujungpangkah karena tergerak dengan masih banyaknya tanaman mangrove yang belum ditanam.
Berbekal dua perahu yang disediakan panitia dengan juru mudi masing – masing sekitar 22 pemuda – pemudi peserta tanam mangrove menumpang dua perahu menuju sisi utara bengawan Solo yang berjarak dua ratus meter.
Tiba dilokasi, para pemuda ini melakukan aksi tanam Mangrove, sebagian lainnya mendokumentasikan peserta yang sedang menanam, setelah melakukan aksi tanam mereka kembali ke arah panggung (sisi Selatan).
Satu perahu yang ukurannya agak besar kembali lebih awal dengan memuat 12 orang, sementara perahu yang kecil hanya memuat 10 orang dan kembali agak lama, karena saat perahu masih berada di antara lumpur dan air sangat susah didorong ke air. akibatnya seluruh penumpang harus turun untuk mendorong selain Muslimun.
“hanya saya yang tidak turun, namun saya mengkomando teman – teman untuk mendorong perahu ke air.” kenang Muslimun.
Setelah perahu mengapung diair dan berjalan menuju sisi Selatan untuk persiapan pulang, saat ditengah sungai perahu disisi depan karam, salah seorang yang berada diujung perahu secara reflek berdiri menghindari air, namun petaka tidak bisa dihindari. takdir menjemput tiga mahasiswa untuk menghadap sang khaliq lebih cepat. “kejadiannya sangat cepat hanya hitungan detik perahu menamcap di lumpur dan teman – teman berhamburan.” jelas Muslimun yang juga sekretaris pimpinan Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Gresik.
Beberapa penumpang yang bisa berenang mencoba menyelamatkan diri dan membantu temannya yang tidak bisa berenang, namun akibat kepanikan, tiga mahasiswa diantaranya Abdul Aziz, Arif Hidayatullah keduanya aktifis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan David Mahasiswa STIT Qomarudin Bungah yang juga aktifis lingkungan EH diduga tidak bisa berenang dan tidak mampu ditolong teman lainnya akhirnya tenggelam.
7 orang akkhirnya diselematkan nelayan setempat. namun awalnya Muslimun tenggelam karena fisiknya sudah lemah akibat membantu menyelamatkan teman – temannya. Muslimun adalah korban selamat yang ditemukan terakhir sebelum tida korban meninggal ditemukan. Berikut 10 pemuda dan 1 pengemudi yang berada dalam perahu nahas tersebut :
Nama |
Utusan OKP |
Keadaan |
Abdul Aziz | PC IMM | Meninggal |
Arif Hidayatullah | PC IMM | Meninggal |
Muslimun | PD Pemuda MUhammadiyah | Kritis |
Sofyan | PC IMM | sehat |
Agung | PC IMM | sehat |
David | EH | Meninggal |
JUnaidi | EH | sehat |
Ubaid | EH | sehat |
Ojiq | EH | sehat |
Pengemudi Perahu | Warga Ujungpangkah | sehat |
(tik)