Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) saat masuk gang kecil di kelurahan kroman bingung, pasalnya saat keluar dari mobil dinas langsung ngluyur di sebuah gang dekat masjid.
Setelah mengamati rumah baik kanan maupun kiri gang akhirnya dia yakin rumah yang didepannya adalah rumah milik Sahli, pria lajang yang tinggal di rumah berukuran empat kali tiga meter.
Saat Bu Min masuk kamar Sahli, pria yang mengalami gangguan pola pikir ini hanya melongo, tanpa berucap sepatah katapun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lajang kelahiran 30 Juni 1977 itu tak menyangka bahwa dirinya akan dikunjungi oleh wakil bupati Gresik.
Selama ini, Sahli tinggal di Jalan Sindujoyo bersama kakaknya, Islafiyah (50), Mereka hanya berdua. Sama-sama lajang. Islafiyah dalam keadaan sehat.
Bu Min datang untuk memastikan apakah Sahli sudah tercover oleh jaminan sosial. Bansos dari Pemerintah pusat maupun pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Wabup Aminatun Habibah didampingi Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Gresik dr Ummi Khoiroh juga memberikan bantuan sembako kepada Sahli dan kakaknya, Islafiyah.
“Saya kesini untuk memastikan ia sudah tercover atau belum oleh Dinas Sosial, dan ingin tahu keadaan yang sebenarnya”kata Bu Min
Sahli telah tercover biaya kesehatan maupun bantuan sosial dari pemerintah.
Bu Min mengatakan, Sahli mengalami gangguan pola pikir. “Dia tidak pernah mengganggu masyarakat. Dia juga tidak mau dibawa ke rumah sakit. Ia juga sudah mendapatkan perawatan kesehatan setiap bulannya,”katanya. Kadinsos dr Ummi Khoiroh menambahkan, Sahli telah mendapatkan semua program bantuan sosial dari pemerintah. Karena Sahli masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
DTKS yang diterima Sahli adalah bantuan pangan non tunai (BPNT), maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS). “Dengan mengantongi KIS seluruh pelayanan kesehatan bisa diperoleh. Tapi yang bersangkutan (Sahli,Red) tidak mau dibawah ke rumah sakit,”kata dr Ummi Khoiroh.
Sahli mengalami gangguan pola pikir.
Gangguan pola pikir biasa disebut gangguan kepribadian adalah suatu kondisi yang menyebabkan pengidapnya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat dan berbeda dari rata-rata orang biasanya. Pengidapnya juga sulit untuk merasakan, memahami, atau berinteraksi dengan orang lain. Tentu saja bisa menyebabkan masalah dalam situasi sosial.
Ummi mengatakan program bantuan sosial dari pemerintah pusat kepada masyarakat Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik berjumlah sekitar 130 ribuan orang. Sedangkan, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik telah nengalokasikan program keluarga harapan (PKH) ekskusif sebanyak 25 ribu orang.
“Sifatnya (PKH ekskusif) perluasan, masyarakat Gresik yang belum tercover bantuan sosial dari pemerintah pusat,”kata Ummi Khoiroh. Sasaran PKH ekskusif ini antara lain anak yatim, janda miskin dan lansia miskin. Sementara itu, sejumlah tetangga Sahli menyebutkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari Sahli ditopang oleh kakaknya, Islafiyah. “Kakaknya kerja di tempat pelelangan ikan (TPI) Lumpur,”ujar warga. (Tik)