Foto Elisa Rahmawati terpampang dalam flayer Lazismu program Tablet untuk pelajar yang sempat beredar di sosial media mendapatkan respon langsung dari kepala desa Ngemboh Ujungpangkah, Ana Mukhlisah.
Ana Mukhlisah kaget setelah melihat flayer tersebut langsung berinisiatif menghubungi pihak keluarga.
“Keluarga ini adalah warga saya dan saya harus bertanggungjawab atas keadaan warga saya” Ujar Ana, Sabtu (7/8/2021) kapada kabargresik.com usai menyerahkan hanphone merk redmi 9A.
Ana berterimakasih juga kepada Lazismu yang punya inisiatif membuat program Tablet untuk pelajar, sehingga bisa membantu siswa yang tidak punya gadget.
Elisa Rahmawati lahir dari pasangan Nuramin dan Suwatin. Elisa merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Elisa bersekolah di MIM 4 Ngimboh, Ujungpangkah.
Kedua orang tua Elisa bekerja sebagai buruh tani paruh waktu, dan kakak Elisa bekerja sebagai penjaga warung dengan pendapatan seadanya.
Keluarga Elisa hidup jauh dari kata cukup. Mereka tinggal di rumah yang masih dalam kondisi semi permanen. Atap rumah sudah terlihat bolong, dinding dari sulaman bambu pun sudah banyak yang berlubang. Dan saat ini di masa pandemi Elisa menghadapi situasi yang sulit.
Ia tidak memiliki Smartphone untuk sekolah daring (online). Selama setahun masa pandemi, Elisa selalu nebeng dari satu teman ke teman lainnya untuk mengikuti sekolah online dengan smartphone temannya. Namun karena terlalu sering nebeng, Elisa menjadi “kurang enak” dengan temannya, dan saat itulah Elisa merasa sedih.
Ibu Elisa berharap agar anaknya bisa mengenyam pendidikan yang layak dan bisa mencapai cita-cita yang tinggi.
Selain Elisa masih ada banyak anak lainnya yang juga mengalami kesulitan mengikuti sekolah online karena keterbatasan ekonomi dan tidak memiliki smartphone dan paket data.
Lazismu kantor Gresik membuat program berdonasi smartphone baru/second/atau uang yang akan membantu anak lainnya bisa bersekolah online. (Din)