Kabar Gresik_ Merebaknya pemberitaan kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Gresik, Pemerintah Kabupaten Gresik segera melakukan permintaan tambahan kuota 10% kepada Kementerian ESDM. Selain itu, Pemkab Gresik juga melakukan sidak kebeberapa pangkalan elpiji 3 kg, Jum’at (24/5).
Terkait permintaan tambahan 10% kuota elpiji untuk Gresik, Sekda Gresik, Nadjib menyatakan,”Hal ini sebagai antisipasi kelangkaan pasokan elpiji 3 kg di wilayah Gresik. Terutama saat menghadapi bulan Romadhon dan lebaran”, ujarnya saat memberikan pengarahan sebelum melaksanakan sidak.
Menurut Kepala Bagian Administrasi SDA Adiana Setiawati, surat bernomor 510/47/437.23/2013 tertanggal 15 Mei 2013 tentang permintaan penambahan kuota elpiji 3 kg sebesar 10% yang ditandatangani Sekda Gresik sudah diluncurkan. Adiana menuturkan, kuota elpiji 3 kg di Kabupaten Gresik pada tahun 2012 sebesar 10.493.480 tabung. Namun pada tahun 2013 malah turun hanya 10.367.558 tabung. “Untuk itu kami minta tambahan 10% dari kuota yang ada” katanya.
Untuk mengecek kestabilan harga di Masyarakat, Pemkab Gresik juga melakukan sidak kebeberapa agen elpiji 3 kg. Tim Sidak yang dipimpin oleh Kabag Administrasi Perekonomian, Malahatul Fardah ini mengikutkan beberapa instansi terkait dari Kesbangpollinmas, SDA, Perhubungan serta dari Dinas yang menangani Perdagangan.
Dalam sidak di depo elpiji PT Kharisma Energi Alam ternyata keberadaan elpiji masih aman. Sukindar pemilik depo tersebut menyatakan pasokan elpiji dari Pertamina maupun penyaluran kepada masyarakat masih relative aman. Tapi pihaknya membatasi pelanggannya hanya boleh membeli 6 tabung. Menurut pemilik agen elpiji yang membuka deponya di Jalan A Yani Gresik ini sekedar pemerataan dan menghindari pemborongan.
Sebagai agen besar di Gresik yang mampu menjual hingga 8000 tabung perhari ini, Sukendar mengaku m,enjual elpiji dengan harga normal. Untuk pelanggan yang dijual kembali dia memberikan harga Rp. 12,500,- / tabung. Sedangkan untuk pembeli biasa dihargai Rp. 13.500,- / tabung. Sukendar mempunyai cara untuk menghindari beli borong “Setiap pelanggan kami beri kartu kendali dan hanya boleh membeli 6 tabung perhari. Sedangkan untuk pembeli eceran hanya boleh membeli 2 tabung”katanya.
Sedangkan agen elpiji yang juga disidak oleh Tim dari Pemkab Gresik adalah depo yang berada di Jalan Arif Rahman Hakim Gresik. Di Depo milik Lena Susanti elpiji 3 kg juga dijual dengan harga Rp. 12.500 / tabung. Lena mengaku rata-rata menghabiskan sekitar 2000 tabung perhari. Selain itu Lena juga membatasi pelanggannya dengan kartu kendali. Pelanggan hanya diperbolehkan membeli 8 tabung elpiji setiap hari.
Melihat kenyataan yang ada, Kepala Bagian Perekonomian Malahatul Fardah selaku ketua Tim Sidak menyatakan distribusi elpiji masih terbilang stabil. Hal ini sesuai dengan pengakuan pemilik 2 agen besar yang ada di Gresik bahwa baik pasokan maupun distribusi tetap stabil. Tentang penggunaan kartu kendali hanya untuk menghindari pembelian borong oleh pihak yang tidak berkepentingan. Tentang peningkatan permintaan elpiji, Fardah berasumsi karena kesadaran masyarakat yang semakin meningkat tentang keamanan dan kehematan dalam penggunaan gas elpiji tersebut. (Tik) editor: sutikhon