Hari kedua usai dilantik, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyempatkan diri nggowes keliling kota, Yani istirahat dan menemui para pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di Alun-alun Gresik.
Yani berdialog dengan oara pedagang dan warga untuk menyerap aspirasi.
Rencananya bupati Yani akan menata PKL agar lebih nyaman berjualan di Alun-alun. Branding akan disiapkan pemerintah agar lebih tertata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gus Yani, panggilan bupati millenial ini berjalan kaki sambil menuntun sepeda menemui para pedagang kaki lima sambil berswafoto dengan pengunjung maupun pedagang, Minggu (28/2/2021).
Mohammad Yasin, PKL yang menyewakan mainan anak-anak, mengaku pemasukannya kembang kempis selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dia ingin pedagang bisa berjualan setiap hari untuk mensiasati adanya pembatasan jam malam pukul 21.00. Dalam sepekan, para PKL hanya berjualan pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu saja. Yasin mengaku ikut menjaga kebersihan sebelum dan sesudah jualan. Dia ingin diberi fasilitas tenda yang seragam.
“Total ada 150 PKL resmi disini, kami maunya bisa jualan setiap hari. Ada tempat di Alun-alun, tidak memakan hak jalan, dibuatkan tenda yang seragam. Satu lagi Gus, jangan ada lagi penggusuran,” kata dia.
Beberapa perwakilan pedagang juga menanyakan bantuan UMKM, karena ada yang tidak dapat. Pembatasan jam malam pukul 21.00 Wib, membuat para pedagang ingin berjualan lebih dari tiga hari di kawasan Alun-alun. Mereka siap ditata dan divaksinasi agar bisa meyakinkan pembeli bahwa membeli di PKL itu aman.
Salah satu pembeli bernama Iis, warga Gresik Kota Baru setuju dengan rencana penataan PKL dan vaksinasi kepada para pedagang. Menurutnya, hal ini membuat para pedagang lebih nyaman berjualan dan pembeli merasa aman.
“Saya setuju pedagang divaksin, biar kami pembeli juga merasa aman. Lebih bagus ditata, ada tempat karena kalau di tepi jalan kasihan digusur,” terangnya saat berbincang dengan Gus Yani di depan pedagang aksesoris.
Gus Yani akan memfasilitasi para PKL untuk dilibatkan dalam kegiatan di Pendopo. PKL yang berjualan nasi goreng, bakso , pentol dan lain sebagainya bergiliran masuk pendopo saat ada kegiatan. Dia menanyakan jumlah pasti PKL yang terdaftar untuk difasilitasi di Alun-alun, vaksinasi dan branding agar lebih ramai.
“Saya ingin berinteraksi langsung dengan teman PKL Alun-alun, mereka bagian masyarakat Gresik harus dilayani dengan baik. Tidak hanya PKL saja, ini menjadi daya tarik masyarakat Gresik bisa mencari hiburan di hari libur dengan keluarga, jalan-jalan santai dan mencoba kuliner di Alun-alun. Yang mau main sepakbola juga bisa di Alun-alun,” terangnya. (Tik)