Hasil Kajian MCCC : Sekolah Muhammadiyah Masih Harus Lakukan Daring

- Editorial Team

Selasa, 1 Desember 2020 - 19:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik tetap memberlakukan pembelajaran dalam jaringan (daring/online) di masa pandemi dan melarang sekolah yang dikelola persyarikatan di semua tingkatan melakukan pembelajaran langsung (tatap muka).

Hal itu merujuk pada kebijakan induk organisasi, yakni Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) yang hingga kini belum membolehkan pelaksanaan pembejaran secara tatap muka.
“Kami tetap makmum kepada kebijakan Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Sampai dengan saat ini tidak ada pembelajaran tatap muka,” tegas Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PDM Gresik Dodik Priyambada, yang dikuatkan Ketua PDM Gresik Taufiqulloh A. Ahmady.


Dihubungi di kantornya, Selasa (1/12/2020), hingga kini sekolah-sekolah di bawah pengelolaan persyarikatan Muhammadiyah di semua tingkatan masih taat asas (konsisten) mengikurti kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang masih memberlakukan pembelajaran daring di masa pandemi ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebijakan itu juga merujuk rekomendasi MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center) agar semua siswa di sekolah-sekolah Muhammadiyah belajar dari rumah atau mengikuti pembelajaran secara online.


Konsistensi sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk tetap menerapkan pembelajaran daring itu disampaikan menjawab pertanyaan apakah Muhammdiyah berubah sikap pasca pengumunan pemerintah lewat Kemendikbud, bahwa mulai Januari 2021 sekolah-sekolah di Indonesia diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Baca Juga :  Limbah B3 Di Gresik Capai 300ribu Ton Per Tahun

Teknisnya, diserahkan kepada para kepala daerah (bupati/walikota dan gubernur, Red) di wiklayah masing-masing.
Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Menteri Penbdidikan dan Kebudayaan Nadhiem Makarim mengumumkan, berdasar kesepakatan bersama antara Kemendikbud, Kemenag, Kemdagri, dan Satgas Covid-19, mulai Januari 2021, pemerintah membolehkan sekolah-sekolah di Indonesia kembali menerapkan model pembelajaran langsung atau tatap muka, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Teknisnya diserahkan kepada masing-masing daerah.
Disinggung jika hingga Januari kebijakan PPM ternyata tidak sama dengan keputusan pemerintah, Dodik menyatakan tidak masalah. Majelis Dikdasmen, lanjutnya, tetap memilih taat kepada kebijakan induk organisasi. Menurut dia, kalaupun nantinya ada hal yang berbeda dengan yang diputuskan pemerintah, hal itu bukanlah bentuk pembangkangan.


Sebab, kata Dodik, dalam memutuskan kebijakan, khususnya di bidang pendidikan, PPM tentu sudah mempertimbangkan banyak aspek, khususnya keselamatan siswa dan tenaga pendidik dan non-pendidik.

Selain itu, dalam mengambil kebijakan itu dipastikan PPM telah melibatkan banyak pihak, misalnya pakar atau ahli pendidikan, kesehatan, dan stake holder lainnya yang kapabel di bidangnya.


Tidak khawatir sekolah-sekolah Muhammadiyah ditinggalkan siswanya karena beralih ke sekolah lain yang memberlakukan pembelajaran tatap muka.

Menjawab pertanyaan ini, ia mengutip pernyataan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sa’ad Ibrahim.
“Pak Sa’ad bilang, gak papa jika karena sikap kita yang memilih daring, lalu ada orang tua yang menarik anaknya lalu memindahkan ke sekolah lain. Itu pilihan yang harus dihormati,” ujarnya.

Baca Juga :  Ini Alasan 12 Canhaj Gresik Gagal Ke Tanah Suci


Dihubungi secara terpisah, Ketua Layanan Dukungan Psikososial (LDP) MCC PPM, Budi Santoso, tetap tenang dan tidak perlu resah merespon pengumuman pemerintah.

Hingga kini PPM masih memberlakukan kebijakan pembelajaran daring di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Karena itu, ia minta guru-guru terus berkreasi dalam mengelola pembelajaran dengan tetap mengutamakan kesematabn anak didiknya.


“Pastikan, bahwa kondisi anak-anak benar-benar aman. Jika tidak aman, kondisi psikologis anak-anak juga tidak aman dan tidak nyaman dalam menerima pelajaran,” katanya.
Ia mengakatakan, dua pekan lagi PPM bersama MCCC akan mengundang Majelis Dikdasmen se-Indonesia untuk melaksanakan webinar nasional. Saat itulah PPM akan mengambil sikap terbaru terkait pembelajaran di sekolah-sekolah Muhammadiyah, apakah tetap daring atau beralih ke tatap muka.


“Sabar ya, dua minggu lagi akan ada webinar yang akan mengundang seluruh Majelis Dikdasmen se-Indonesia. Dalam forum itu nanti ada kebijakan yang disampaikan pimpinan kita terkait pembelajaran ini,” ujarnya. (Tij)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MSC 6: Ajang Kreativitas dan Kepramukaan MI Alkarimi Tebuwung
Kriteria Kondisi Gawat Darurat dalam Program JKN: Penjelasan BPJS Kesehatan Gresik
Peringatan Hari Guru di MI Assa’adah Bungah: Doa dan Harapan Siswa untuk Guru
Siswa SMPN 11 Gresik Dihajar Temannya Hingga Masuk Rumah Sakit
Penurunan Angka Stunting Masih Menjadi Perioritas Pemkab Gresik
YABHYSA Apresiasi Pendampingan Pasien TBC RO, Capai Keberhasilan 88%
Gresik Capai UHC 101.9%, Gus Yani: Kado Spesial untuk Warga
Pemkab Gresik Luncurkan Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Desember 2024 - 15:41 WIB

MSC 6: Ajang Kreativitas dan Kepramukaan MI Alkarimi Tebuwung

Selasa, 10 Desember 2024 - 22:53 WIB

Kriteria Kondisi Gawat Darurat dalam Program JKN: Penjelasan BPJS Kesehatan Gresik

Rabu, 27 November 2024 - 13:35 WIB

Peringatan Hari Guru di MI Assa’adah Bungah: Doa dan Harapan Siswa untuk Guru

Minggu, 13 Oktober 2024 - 21:20 WIB

Siswa SMPN 11 Gresik Dihajar Temannya Hingga Masuk Rumah Sakit

Senin, 30 September 2024 - 23:19 WIB

Penurunan Angka Stunting Masih Menjadi Perioritas Pemkab Gresik

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Gema Suara Walidah Semarakkan Milad ke-112 Muhammadiyah di Bungah

Minggu, 22 Des 2024 - 15:08 WIB

Muhammadiyah Gresik

KB dan TK Aisyiyah Balongpanggang Peringati Hari Ibu dengan Kegiatan Kreatif

Minggu, 22 Des 2024 - 06:07 WIB