Pengungkapan kasus limbah B3 di kabupaten Gresik seringkali lamban, seperti kasus tumpukan limbah B3 Bottom Ash dan Fly Ash yang dibuang di pergudangan Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti.
Pabrik penghasil limbah B3 yang membuang Bottom Ash dan Fly Ash di pergudangan Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti juga belum terungkap siapa pelakunya. Namun sumber yang daoat dipercaya memgabarkan limbah tersebut berasal dari wilayah Kecamatan Cerme.
“Pabriknya ada di wilayah Cerme,” ujar Sumber yang enggan disebut identitasnya itu.
Hingga saat ini, kasus pembuangan limbah B3 itu masih dalam proses penyelidikan. Polisi telah meminta keterangan beberapa orang, diantaranya ketua RT dan Kepala Desa Putat Lor Zaenuri.
Namun, Zaenuri berdalih tidak mengetahui asal dan kapan limbah itu dibuang di gudang yang dekat dengan kantor desa. “Ngakunya baru tahu setelah dikabari Ketua RT dan melalui media,” kata Kanit Pidek Satreskrim Polres Gresik Ipda Daniel, Rabu (28/10/2020).
Daniel juga berencana akan melayangkan surat panggilan kepada pemilik lahan PT Hazzel Karya Makmur. Untuk mengungkap kasus tersebut.
“Waktu dipanggil DLH gak hadir, jadi kami yang akan surati,” ungkap Daniel saat ditemui di kantornya, Rabu (28/10/2020).
Sementara Kabid Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Bahtiar mengaku kesulitan melacak pabrik penghasil limbah B3 itu.
Dirinya menyebut di Gresik banyak pabrik yang menghasilkan limbah Bottom Ash dan Fly Ash. “Iya di Cerme juga ada pabrik yang menghasilkan limbah itu,” ungkap Bahtiar, dihubungi melalui selulernya, Rabu (28/10/2020). (tim)