Untuk menjamin keberlangsungan transportasi Gresik Bawean, Masyarakat Bawean sepakat mengamanatkan Pemkab Gresik untuk membeli kapal. Pembelian kapal tersebut ditetapkan pada tahun 2013. Amanat itu disampaikan oleh Ketua RPRD Gresik, Zulfan Hasyim kepada Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto yang memimpin rapat Pemecahan Transportasi Bawean Gresik. Rapat yang mengagendakan pemecahan Transportasi Bawean Gresik, berlangsung di ruang Graita Eka Praja, Kamis (4/10).
Selain Bupati dan Ketua DPRD Gresik, rapat tersebut dihadiri oleh Sekda Gresik, M. Najib yang bertindak sebagai moderator dan para ketua Komis DPRD Gresik. Tampak hadir juga para tokoh dari Bawean, Samwil yang juga ketua Partai Demokrat, Akhwan (anggota DPRD), KH. Abd Azis (mantan anggota DPRD Jatim), Ketua NU dan Muhammadiyah Bawean, Mahasiswa dan tokoh Masyarakat yang lain.
Seiring amanat yang disampaikan oleh Ketua DPRD Gresik, Zulfan menambahkan pihaknya juga mengamanatkan agar Pengelolaan operasional transportasi tersebut bisa dikelola oleh PT Gresik Samudera. Untuk itu, pihaknya bersama teman-temannya di DPRD bertekad untuk menghidupkan kembali BUMD PT. Gresik Samudera yang telah berdiri sejak 2006 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tentang keberadaan transportasi angkutan laut Ekspress Bahari yang selama ini melayani rute Gresik Bawean dan sebaliknya, saat ini kurang memenuhi syarat. Kedaan ini diakui oleh Masyarakat Bawean yang ikut serta dalam rapat pemecahan masalah Transportasi Bawean tersebut.
Mereka para tokoh Masyarakat Bawean yang hadir seakan mengamini manakala Masudi Romli, tokoh masyarakat Bawean menyangsikan kelayakan kapal cepat Ekspress Bahari tersebut. “terakhir kemarin, Ekspress Bahari sempat terlambat 4 jam dari waktu tempuh biasanya” kenyataan ini disampaikan oleh Mas’udi Romli tokoh Bawean yang ada di Gresik. Mantan Pejabat Pemkab Gresik ini juga menyarankan agar aturan sesuai undang-undang keselamatan tetap dikedepankan dalam pemberian ijin sebuah kapal.
Menanggapi masukan yang diberikan oleh Masudi Romli, Kepala Dinas Perhubungan, Achmad Nuruddin menyatakan akan melaksanakan sesuai aturan. “kalau memang tidak sesuai peraturan Menteri Perhubungan, Pihaknya tidak akan memberikan ijin berlayar”. Katanya.
Menurut Nuruddin, sesuai peraturan menteri Perhubungan, kapal yang diijinkan oleh Menteri Perbhubungan untuk melayari selat Bawean harus terbuat dari Aluminium.”kapal fiber memang tidak diijinkan”tegasnya.(Sut)
Editor: Sutikhon