Kabargresik.com – Tinggal dua hari lagi, 31 Juli 2019, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten Gresik di 265 desa digelar. Jika dibanding Pilpres, Pilgub atau Pilbup, pelaksanaan Pilkades menghadirkan suasana yang lebih panas dan geliatnya lebih terasa.
Pasalnya, calon-calon yang bersaing bisa jadi masih kerabat, tetangga atau minimal saling mengenal karena selingkup desa.
Anggota DPRD Gresik terpilih 2019-2024, Fandi Ahmad Yani mengatakan pesta demokrasi harus di wujudkan dengan Pilkades produktif. Apalagi pemerintah desa sangat sentral dalam kemajuan wilayahnya.
“Sebagai proses penting, tentu kita semua berharap Pilkades dapat melahirkan para pemimpin yang dapat menjadi lokomotif kemajuan desa,” kata pria yang akrab disapa Gus Yani, Senin (29/7/2019).
Dikatakan Gus Yani, selama masa kampanye, hampir semua energi masyarakat tercurah. Ditambah lagi kedekatan emosional pemilih dengan calon, menjadikan Pilkades memiliki kegairahan tersendiri.
“Jangan sampai semangat membangun desa hanya pas Pilkades saja, tetapi juga masyarakat secara proaktif dan sinergis terlibat mulai dari perencanaan sampai eksekusi kebijakan pembangunan desa,” ucap tokoh muda NU ini.
Gus Yani berharap, masyarakat hendaknya tidak terjebak pada fanatisme pilihan, dan justru lupa dengan tujuan dari Pilkades itu sendiri, yakni membangun desa.
“Siapa pun yang terpilih, dia-lah kepala desa untuk semua masyarakat. Sehingga akan terbangun energi kebersamaan,” harapnya.
“Jika di desa ditunggu (dipimpin) oleh orang yang dermawan, maka seluruh dakwah agama jalan, pendidikan jalan, program masyarakat yang bermanfaat juga jalan. Wes pilihen seng loman,” ujar Gus Yani, menirukan pesan dari Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat, KH Agus Ali Masyhuri. (Tik)