kabargresik.ckKabupaten Gresik menjadi salah satu peraih penghargaan diajang Top 99 Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) terbaik di Indonesia dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MEnpan-RB).
Penghargaan ini didapat atas inovasi di sector pelayanan public di bidang kesehatan, yakni ‘Batas Petir’ atau Obati Sampai Tuntas Penderita Tuberculosis Multi Drug Resistant (TB MDR) yang dikembangkan oleh RSUD Ibnu Sina Gresik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penghargaan itu diberikan langsung oleh MenPAN-RB Syafruddin kepada Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto pada malam penganugerahaan Top 99 Sinovik yang berlangsung di Shangri-La Hotel Surabaya, Rabu malam (19/09/2018).
Mendapat penghargaan ini, Bupati Sambari merasa sangat bersyukur. Menurutnya, penghargaan yang diterima Kabupaten Gresik tersebut merupakan buah kerja keras Pemerintah Kabupaten Gresik untuk terus melakukan inovasi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat bersyukur atas penghargaan yang diberikan atas inovasi Batas Petir yang dikembangkan oleh RSUD Ibnu Sina Gresik. penghargaan ini buah kerja keras kita bersama, selain itu dukungan dan doa masyarakat Gresik juga turut menjadi pengantar Kabupaten Gresik dalam menerima penghargaan Top 99 Sinovik,” ujar Bupati Sambari usai menerima penghargaan.
Bupati Sambari optimis bahwa inovasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik saat ini, termasuk yang dikembangkan RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik dapat dirasakan langsung oleh masyarakat manfaatnya.
Ia optimis, penanganan penderita TB MDR melalui ‘Batas Petir’ tersebut diharapkan dapat meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka drop out pasien TB MDR. “Inovasi Batas Petir ini mengobati pasien TB MD secara holistic,” imbuh Bupati Sambari.
Di Kabupaten Gresik, RSUD Ibnu Sina merupakan salah satu rumah sakit rujukan. Oleh sebab itu, masyarakat di luar Kabupaten Gresik juga turut mendapat manfaat dengan adanya inovasi pelayanan public Batas Petir ini.
Sementara, MenPAN-RB, Syafruddin mengatakan kompetisi inovasi pelayanan public ini diadakan sejak tahun 2014. Tujuannya untuk mentransfer pengetahuan dan pengalaman sejak tahun 2014. Tujuannya untuk mentransfer pengetahuan dan pengalaman antar instansi setiap daerah. Pihaknya juga ingin mencari inovasi local bersifat instansional yang bisa diterapkan secara nasional.
“Karena itu, inovasi pelayanan public harus terus digalakkan untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan public. Selamat kepada penerima penghargaan, semoga dapat menambah motivasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” kata mantan Wakapolri ini. (adv)