kabargresik.com – Menelusuri desa wisata di Bali memang mampu menghilangkan suntuk karena pekerjaan, seperti perjalanan ke desa wisata Pinge kecamatan Marga Tabanan Bali. Desa dengan 250 kepala keluarga ini mampu menjadi magnet wisatawan.
Kesan pertama saat memasuki desa Pinge langsung mampu memberikan efek damai. Jalanan nan bersih dan rumah-rumah yang tertata rapi menjadikan wisatawan kerasan untuk berlama-lama di sini.
Kata “Pinge” menurut cerita penduduk setempat berarti ” Putih“. Dahulu di pura Natar Jemeng terdapat sebuah pohon cempaka putih yang sangat besar. Itu yang menjadikan banjar yang berada di lokasi Pura Natar Jemeng tersebut diberi nama “Banjar Pinge”.
“Mengawalinya tidak mudah, beberapa warga menolak karena takut dampak negetif yang ditimbulkan oleh masuknya orang asing di desanya.” ujar Made saat mendampingi rombongan wartawan dari Gresik bersama PT Semen Indonesia, Jumat (20/4/2018). Saat meninjau desa Pinge usai dibantu pembangunan jalan masuk desanya oleh PT Semen Indonesia.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk turut serta dalam pengembangan Desa Pinge sebagai desa wisata binaan sinergi BUMN. Peresmian desa wisata ini dilakukan oleh Menteri BUMN, Rini M. Soemarno, di Kawasan Desa Wisata Pinge, Tabanan, Bali pada (11/11/2017)
lalu.
Semen Indonesia memasang produk ramah lingkungannya, yakni porous concrete (beton poros) dan flash concrete (beton cepat kering).
Perseroan mengecor beton poros di area gerbang selamat datang, yakni area jalan dan patung gajah seluas total 225 m2 serta flash concrete di area Balai Ekonomi Desa (balkondes) seluas 546 m2. Dengan keberadaan Balkondes, kegiatan-kegiatan kebudayaan yang menarik pengunjung akan terpusat di area tersebut.
Selain keasrian alam yang ada, desa Pinge yang ditetapkan sebagai desa wisata 2004 lalu juga menjual paket wisata diantaranya cooking class Ayam Betutu, Nimbuk Padi dan membombong.
Peninggalan bersejarah dan efek religiusitas dapat ditemukan di desa ini diantaranya Pura Natar Jemeng. Di areal persawahan terdapat pura Beji, situasinya sangat tenang serta jauh dari keramaian sehingga bagi para penekun dunia rohani, tempat seperti ini cocok untuk melakukan kegiatan meditasi.
Keterbukaan masyarakatnya menjadikan wisatawan kerasan, mereka bebas menikmati keunikan rumah-rumah adat yang ada, warga juga enak diajak ngobrol terkait desanya.
Fasilitas pendukung kepariwisataan di Desa Wisata Pinge ini antara lain tempat peristirahatan berupa saung-saung, informasi senter dan pemandu wisata, sedangkan wisatawan yang ingin merasakan suasana alam pedesaan dapat menginap di rumah tradisional yang disewakan.(Tiko)