Kabargresik.com – Bertempat di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik ratusan siswa tingkat SMA antusias mengikuti workshop fotografi jurnalistik. Tak hanya workshop, siswa-siswi juga belajar praktik pengambilan foto jurnalistik secara langsung di sekitar Gedung DPRD Gresik.
Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan bedah buku jejak rekam DPRD Gresik, Catatan Kecil Perjalanan Kabupaten Gresik yang diinisiasi DPRD Gresik bersama Komunitas Wartawan Gresik (KWG).
Selain itu juga dipajang foto-foto karya jurnalis yang tergabung dalam KWG. Para pengunujung tampak antusian menikmati pameran tesebut.
Beberapa pemateri fotografi jurnalistik dihadirkan dalam kegiatan tersebut diantaranya Fully Handoko Fotografer European Pressphoto Agency dan Sahlan Kurniawan Fotografer Xinhua News Agency.
Dalam paparannya, Fotografer European Pressphoto Agencyully Handoko Fully mengajak peserta workshop untuk bisa membedakan foto jurnalistik dengan foto dokumentasi ataupun foto seni.
“Pada intinya fotografi jurnalistik harus memuat human interes atau lingkungan sekitar serta di publikasi di media, kalau tidak dipublikasikan ya hanya jadi foto dokumemtasi,” katanya kepada ratusan siswa yang hadir. Sabtu (21/10/2017).
Mantan jurnalis foto koran Tempo tersebut juga memberikan wawasan tentang pentingnya “Citizen Journalism” junalisme warga bagi siswa-siswi. Dirinya mengatakan, saat ini warga bisa memberikan informasi ke audience dengan mudah.
“Saat ini jurnalisme warga harus dipahami dengan baik. Bahkan jaman sekarang semua orang punya smartphone, jadi foto jurnalistik itu bentuk komunikasi, sehingga harus bisa fokus dimana subyek yang akan kita ceritakan,” tambah Fully.
Sementara itu Faiza, salah satu peserta workshop mengaku senang karena bisa belajar langsung dari pakarnya.
“Senang mas, saya bisa langsung belajar dari fotografernya langsung,” ujar Faiza.
Terpisah, wakil ketua DPRD Kab Gresik Nur Saidah mengaku senang rumah wakil rakyat digunakan untuk kegiatan keilmuan dan produktif.
‘Kami sangat terbuka, kita akan terus kenalkan Kantor dewan ini kepada masyarakat umum biar tidak terkesan angker,” terangnya.(Adv/tikon)