Wakil Bupati Gresik , Drs. Mohammad Qosim, M.Si meminta petugas penyuluh Pertanian untuk menjaga stok pupuk agar petani tidak dirugikan. Pernyataan ini disampaikan saat membuka acara sosialisasi Kebutuhan, penyaluran serta harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sektor pertanian di Kabupaten Gresik, Kamis (26/4).
Acara sosialisasi yang diikuti oleh sekitar 300 orang undangan , yaitu mereka-mereka para penanggung jawab pangan di Kabupaten Gresik, berlangsung di Gedung Mandala bakti Praja Kantor Bupati Gresik. Peserta terdiri dari unsur dari Pemerintah, PT Petrokimia Gresik (selaku produsen pupuk), pihak Polres Gresik, para ketua Kelompok tani, Penyuluh pertanian, Distributor pupuk sampai pemilik kios pupuk di Kabupaten Gresik.
Dalam keterangannya, Wakil Bupati menyatakan, pada musim tanam tahun 2012, Petani Gresik mendapat jatah pupuk 62.070 ton. Jatah itu terdiri dari urea 27.400 ton, SP36 10.270 ton, ZA 3.330 ton, NPK 15.040 ton dan pupuk organik sebanyak 6.030 ton.” Ketersediaan pupuk ini perlu disampaikan kepada masyarakat untuk menghindari kesalahpahaman dan asumsi yang salah terhadap Pemerintah, Distributo, Kios serta pihak lain yang terkait dengan penaganan distribusi pupuk bersubsidi”. Ujar Qosim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Agar tidak terjadi pelanggaran dalam distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Gresik, Wabup berharap untuk peningkatan koordinasi semua pihak mulai dari tim pengawas, pihak keamanan, SKPD terkait, Camat, Penyuluh pertanian, Distributor dan masyarakat. “Kita bersama-sama untuk mengaantisipasi penjualan pupuk illegal dan penyelewengan pupuk bersubsidi. Kepada para pengawas dan pihak keamanan agar menindak tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan penyelewengan pupuk bersubsidi tersebut”katanya.
Dilain kesempatan Kepala Dinas Pertanian Gresik, Agus Joko Waluyo mengaku, dari sisi produksi panen awal musim tanam 2012 sukses. Hampir tak ada laporan adanya serangan hama, katanya. Ditanya tentang produksi pada panen awal sampai pertengahan April 2012 menyatakan bagus.” Dari hasil salah satu demplot didesa Raci Wetan telah menghasilkan 10,4 ton/ha Gabah Kering panen (GKP) atau kalau dikonfersi menjadi gabag kering giling mendapat hasil sekitar 9 ton/hektar. Jumlah tersebut meningkat dari rata-rata produksi Kabupaten Gresik yang hanya 6,1 ton/ha gabah kering giling (GKG).
Hasil ini karena ada perlakuan khusus yakni dengan program budidaya Sekolah Lapang Pengelolaan Lapang Terpadu (SL PTT). Sesuai perhitungan, kami optimis Gresik surplus produksi sekitar 200.000 ton. Hal ini bisa dilihat dari produksi setahun yang mencapai 330.000 ton. Sedangkan konsumsi masyarakat Gresik sekitar 130.000 ton pertahun. Jumlah ini dalam perhitungan rata-rata 6,1 ton/ha dengan luas areal tanaman padi di Gresik seluas 62.000 ha.”kami berharap hasil panen di Gresik dapat mendekati hasil di desa Raciwetan Bungah, yang melebihi rata-rata. (sdm)
Powered by Telkomsel BlackBerry®