Kabargresik.com- Sudah selama 7 tahun ini, warga RT 2 RW 1 Dsn Plakaran Desa Gulomantung Kebomas resah karena air bersih dari PDAM mati,
kata Ketua RT 2 RW 1 Plakaran Nanang Sabudi (47) kepada kabargresik.com pada Rabo (12/10).
Terkait keluhan warga ini, tambah Nanang, sudah beberapa kali disampaikan ke pihak-pihak terkait. ” Baik ke Lurah Gulomantung maupun PDAM bahkan ke Wakil Bupati M.Qosim melalui inisiatif beberapa warga maupun Karang taruna. Bahkan sudah diupayakan oleh pengurus RT sebelumnya, ” terangnya lagi.
Ketua Kartar RT 2 RW 1 Plakaran Eko Siswanto (28) yang mendampingi Ketua RT 2 juga mengamini. ” Dirinya sudah berusaha dengan proposal ke PDAM bahkan yang terbaru proposal terkait keluhan Air PDAM mati diwilayahnya disampaikan kepada salah satu ketua Komisi B DPRD Gresik Subeki dan belum ada tanggapan,” jelas Eko.
Ditambahkannya, proposal disampaikan agar segera mendapat solusi dan penanganan di lapangan. Namun saat ini belum ada tanggapan.
“Bulan 2 Tahun 2015 kita sudah ajukan ke PDAM pusat namun dianjurkan ke cabang kota Jl. Jaksa Agung tapi tidak ada tanggapan sama sekali,” imbuhnya.
Sementara itu, tagihan rekening dari PDAM terus berjalan ke warga tiap bulan meski kondisi meteran NOL dan aliran airnya mati, lanjut Eko jadi warga hanyar bayar abunmen saja. ” Warga ada yang kena Rp. 1 juta bahkan sampai Rp. 2,5 juta,” tegasnya.
Dan beberapa warga juga menyampaikan keluhan ini kepada kabargresik.com, salah satunya Hasan (63). Dirinya menceritakan saat pasang PDAM tahun 1994 sampai sekitar tahun 2008 sebelum rusunawa Gulomantung ada dan beroperasi air PDAM selalu mengalir lancar. Bencana matinya air PDAM sekitar tahun 2009 sampai sekarang setelah rusunawa tersebut dihuni.
Bahkan, imbuh tokoh masyarakat RT 2 ini, air PDAM hidup sebentar antara 3 sampai 4 hari saat liburan lebaran dimana penghuni Rusunawa Gulomantung pulang kampung semua setelah itu mati lagi.
Ditambahkan Lukasdiono (47) juga warga RT 2 RW 1, air pernah mancur saat Pilkada Desember tahun 2015 lalu “pernah hidup antara 1 mingguan lamanya tapi setelah itu air PDAM mampet lagi.” tambahnya.
Hanya RT 2 ini yang bermasalah dengan air PDAM yang mati sedang RT 1 dan tiga RT lainnya tidak bermasalah. Perlu diketahui, RT 3 baru tiga bulan ini pasang PDAM ikut Gresik diambilkan dari Beji sedang kami kan ikut pasokan dari PDAM Surabaya,” ungkapnya.
Sementara itu terkait keresahan warga RT 2 RW 1 Plakaran Gulomantung, Direktur Utama PDAM Giri Tirta Gresik Muhammad menegaskan pihaknya secepatnya akan menemui Dirut PDAM Surabaya meminta agar menambah kapasitas produksi airnya sehingga kebutuhan air bersih warga bisa terpenuhi.
“Karena selama ini produksi PDAM Surabaya turun dari 3000 meter kubik per detik menjadi 1500 meter kubik per detik,” ujarnya.
Begitu juga Direktur Teknik PDAM Gresik Harisun Awali kepada kabargresik.com menyampaikan hal yang sama.” Kami akan bertemu Dirut PDAM Surabaya untuk menemukan titik temu atau solusi agar aliran air PDAM di Plakaran dan Sukorejo lancar,” kata Harisun.(rud/k 1)